Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Bengkulu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tetangga dan Bibi Korban Kekerasan Anak Di Sei Sintuk Ketakutan

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 21 Agustus 2017 - 19:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kasus kekerasan terhadap NP (15) warga Sungai Sintuk, Desa Sei Kapitan, Kecamatan Kumai yang dilakukan oleh ayah kandungnya Sugianto alias Anang Gogok alias Gondes (40), Sabtu (19/8/2017), berimbas pada tetangga dan Bibi NP yang memberikan pertolongan.

Saat ini mereka hidup dalam ketakutan karena diancam akan dibunuh oleh Anang Gogok karena telah ikut campur dengan menyelamatkan NP saat terjadi penganiayaan. "Walau sudah ditangkap tapi saya takut, karena kalau sampai keluar atau ditangguhkan penahanannya maka ia mengancam akan membunuh kami," kata tetangga NP saat melaporkan kasus KDRT kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A Dalduk KB) Kotawaringin Barat bersama Bibi NP serta NP sendiri, Senin (21/8/2017).

Bibi NP menjelaskan ketakutan yang mereka rasakan sangat wajar sebabnya Sugianto alias Anang Gogok sudah beberapa kali tersandung kasus pidana namun tetap berkeliaran bebas. Bahkan menurut NP, profesi ayahnya adalah pencuri Tandan Buah Sawit (TBS). "Kalau ditangkap sebentar saja keluar lagi jadi kami takut kalau dia keluar lagi, untuk itu kami melapor ke Perlindungan Anak agar segera ditindaklanjuti agar ada kepastian hukum," ujarnya.

Saat ditanya Borneonews, alasan Anang Gogok kerap menganiaya NP ia pun mengaku bahwa hal ini diakibatkan oleh sakit hatinya terhadap ibu NP yang telah meninggalkannya (bercerai) dan diduga pengaruh narkoba jenis sabu yang kerap dikonsumsi Anang Gogok.

" Ibu dan kakak tinggal di Lamandau, dulunya bukan hanya saya sasaran ayah tapi kakak dan ibu, itulah alasan kenapa ibu pergi meninggalkan ayah sejak Januari 2017 karena tidak tahan disiksa dan ayah suka main perempuan juga," tutur NP.

Sebelumnya, NP disiksa ayah kandungnya Sugianto alias Anang Gogok alias Gondes usai pulang sekolah, Sabtu (19/8/2017). Ia ditendang dipukul dan disayat lengannya hingga pingsan. Kemudian ayahnya mengikat dan menginjak-injak tubuh NP. Selain itu Anang Gogok juga membakar pakaian termasuk pakaian sekolah, ijazah dan akte NP akibatnya NP tidak dapat bersekolah karena pakaiannya hanya tersisa di badan. (KOKO SULISTYO/B-8)

Berita Terbaru