BORNEONEWS, Sampit - Musibah kebakaran di Madrasah Aliah Negeri (MAN) Sampit hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat. Namun pertanyaan ini sudah mulai terjawabkan.

Seperti yang diungkapkan Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar. Dimana kebakaran ini terjadi akibat kabel yang tidak standar dan pemasangannya tidak standar, sehingga memicu konsleting hingga berakibat timbulnya percikan api.

"Dari hasil sementara olah TKP, kebakaran itu akibat korsleting listrik," ujar Muchtar kepada sejumlah wartawan di ruangannya, Selasa (22/8/2017).

Tim laboratorium forensik (labfor) Polda Jatim yang sebelumnya melakukan oleh TKP menemukan jika konsleting listrik terjadi karena penggunaan kabel yang tidak standar. Ditambah lagi usia kabel yang sudah 38 tahun.

Selain itu, klip penempel kabel di dinding yang seharusnya berbahan plastik, namun saat pemasangan menggunakan paku yang dibenkokan. Sehingga korosi pada paku mengakibatkan kulit kabel rapuh dan terkelupas, hingga menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek listrik.

Sehingga dengan adanya hal itu, membuat munculnya percikan api, yang kemudian mengenai atap bangunan sekolah yang berbahan kayu dan sirap. Apipun langsung membuat api membesar dan membakar enam ruangan sekolah tersebut.

"Itu hasil pemeriksaan sementara dari tim labfor. Daan saat ini masih menunggu hasil dari pemeriksaan sample berupa kabel dan abu kebakaran," terangnya.

Dengan adanya musibah ini diharapkan masyarakat tidak khawatir, namun tetap harus mewaspadai akan terjadinya hal-ha yang tidak diinginkan. (MUHAMMAD HAMIM/B-6)