Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Akuisisi Lahan Oleh Genting Plantations di Kalimantan Positif

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 23 Agustus 2017 - 10:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Langkah Genting Plantations Bhd mengakuisisi perusahaan perkebunan sawit di Kalimantan dinilai positif untuk jangka panjang oleh sejumlah analis.

Adapun perusahaan yang diakuisisi Genting Plantations adalah PT Kharisma Inti Usaha (PT KIU) senilai US$94,97 juta atau setara Rp1,26 triliun.

Dalam dokumen yang dikirimkan ke Bursa Malaysia, anak perusahaan Genting Bhd itu mengatakan bahwa unit bisnisnya, AsianIndo Holdings Pte Ltd, telah meneken perjanjian dengan Lee Rubber Co (Pte) Ltd, Singapura, untuk membeli 100% saham di Knowledge One Investment Pte Ltd (KOI), yang juga memiliki 85% saham PT Kharisma Inti Usaha (PT KIU).

Firma riset milik MIDF Amanah Investment Bank Bhd (MIDF Research) menyatakan positif atas akuisisi tersebut karena akan menambah produksi tandan buah segar (TBS) bagi Genting Plantations.

MIDF Research menyebutkan 12.893 hektare lahan telah ditanami dengan tanaman sawit usia lebih dari empat tahun, sehingga akan menambah area tanam milik Genting Plantations di Indonesia sebesar 18 persen menjadi 84.833 hektare.

'Area tanam tersebut menghasilkan 95.000 metrik ton (MT) produksi TBS pada 2016, yang setara dengan 6 persen produksi FFB dari Genting Plantations pada 2016.

'Selain itu, lahan itu berdekatan dengan lahan menganggur milik Genting Plantations di Kalimantan Tengah, sehingga diharapkan akuisisi lahan tersebut akan membentuk sinergi operasional di masa depan,' sebut MIDF Research seperti dikutip The Star, Rabu (23/8/2017).

Sementara itu, lembaga riset milik Kenanga Investment Bank Bhd (Kenanga Research) menyatakan langkah Genting Plantations tersebut bukanlah hal mengejutkan, karena manajemen perusahaan sebelumnya sempat menyatakan keinginan Genting Plantations untuk mengakuisisi lahan yang memiliki harga pantas.

Dari sisi valuasi, Kenanga Research mengatakan bahwa harga lahan yang diakuisi tersebut di bawah harga rata-rata, dengan biaya per hektare adalah US$7.400 (Rp98,7 juta) lebih rendah dari biaya area tanam rata-rata di Indonesian yang sebesar Rp124,6 juta per hektare. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru