BORNEONEWS, Palangka Raya - Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kalteng Kombes Ignatius Agung Prasetyoko membeberkan alasan kenapa tujuh tersangka pembakar SDN di Palangka Raya harus dibawa ke Mabes Polri.

Menurut Agung, alasan Mabes Polri sampai turun tangan karena peralatan yang dimiliki Polda Kalteng untuk mengungkap para pelaku belum lengkap.

"Salah satunya Polda Kalteng tidak mempunyai peralatan yang signifikan. Alat-alat kita tidak ada," kata Agung, Kamis (24/8/2017).

Agung menuturkan tidak perlu menyebutkan jenis apa alat itu. Yang jelas harganya mencapai miliaran. "Harganya bisa mencapai Rp15 M," ungkapnya.

Alasan kedua adalah berkaitan dengan sumber daya manusia. Sedangkan terakhir terkait stabilitas wilayah. Oleh sebab itu Agung berpesan jangan membentuk opini tapi bicara berdasarkan fakta.

"Saya hanya berpesan, fakta yang berbicara. Bukan opini yang dibentuk," ungkapnya. Menurut Agung, keterlibatan Mabes Polri bukan berarti kejadian itu masuk kategori besar.

"Bukan. Ini adalah tindak pidana biasa. Tetapi karena menyangkut beberapa sekolah yang akhirnya menjadikan pertanyaan bapak Kapolri dan Presiden, ya otomatis kita dibackup. Kita kerjasama," tuturnya. (BUDI YULIANTO/B-6)