BORNEONEWS, Sampit - Sejumlah anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) yang tidak melaksanakan reses sesuai jadwal dinilai sebagai bentuk meremehkan aspirasi masyarakat di konstituennya.

"Itu merupakan cerminan buruk kinerja anggota DPRD Kotim dalam melaksanakan masa resesnya bukti awal bahwa kalangan legislator meremehkan aspirasi konstituennya. Padahal harapan masyrakat bisa bertemu dengan wakilnya cukup tinggi dan itu bentuk penghormatan," kata pengamat politik di Kotim Ahmad Yani, Jumat (25/8/2017).

Yani menambahkan, diabaikannya dengan meninggalkan jadwal resmi itu, sehingga tidak salah jika masyarakat menilai wakil rakyat tidak konsisten. Apalagi gaji mereka akan naik sejak bulan depan.

Menurut Yani, itu adalah salah satu sikap merusak citra lembaga itu juga, semestinya itu tidak perlu terjadi, dan ini cerminan buruk yang sudah ditampilkan kepada masyrakatnya sendiri.

Ia menyayangkan kejadian itu padahal DPRD sudah jelas punya jadwal kerja yang sudah dijadwalkan melalui badan musyawarah,

Selain itu dijelaskan Yani, itulah potret wakil rakyat di lembaga yang suka menyepelekan padahal masyarakat menyempatkan diri dan membagi waktu ditengah kesibukan mereka.

Dari itu jika lain hari kalau tidak ada warga yang tidak mau datang mereka jangan sampai terkejut, itu bisa jadi sebagai bentuk luapan kekecewaan warga. (NACO/B-5)