BORNEONEWS, Muara Teweh ' Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Dinas Pertanian mencanangkan pengembangan jagung hibrida seluas 10 ribu hektare pada tahun ini.

Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Setia Budi mengatakan, hingga Agustus 2017, program pengembangan jagung hibrida telah dilaksanakan dan sudah tertanam sekitar 4.982 hektare.

'Berdasarkan hasil rakordal atau rakor kabupaten se-DAS Barito yang dilaksanakan di Puruk Cahu dan dipimpin langsung Gubernur Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu, Barito Utara dicanangkan sebagai sentra produksi jagung,' ucapnya.

Oleh karena itu, hingga 2020 mendatang, Barito Utara ditargetkan melakukan perluasan lahan jagung hibrida seluas 52.400 hektare.

Kemudian, pada tahun ini juga dilaksanakan program pengembangan Kalteng Besuh, khusus untuk padi seluas 250 hektare. 'Kita juga mengembangkan bibit buah-buahan atau holtikultura sebanyak 1.000 pohon yang meliputi durian, kelengkeng, mangga, dan rambutan,' imbuhnya.

Disampaikannya pula, pada dua tahun belakang ini, Dinas Pertanian mencoba memproduksi benih melalui program perkawinan atau okulasi untuk lengkeng lokal atau mata Kucing, yang dicoba di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura di Km 7, Muara Teweh'puruk Cahu.

'Kerana ini juga merupakan salah satu produksi buah lokal yang cukup bernilai ekonomis,' pungkasnya. (RAMADANI/B-3)