Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Sibolga Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Media Massa Berperan Penting Sebarkan Kebhinekaan

  • Oleh Penulis Opini
  • 27 Agustus 2017 - 23:18 WIB

BORNEONEWS - Semua organisasi masyarakat (ormas) yang ada di Indonesia berpotensi menjadi kelompok radikal dan juga kelompok yang baik. Untuk mencegah munculnya ormas radikal atau anti pancasila, anggota DPD RI Gede Pasek Suardika, mengajak semua pihak meningkatkan ideologi, seperti patriotisme dan mengingat sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Gede Pasek saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia bersama DPP Peradah Indonesia Provinsi Sumatera Utara, di Medan, Sabtu (26/8/2017).

Diskusi itu mengangkat tema Optimalisasi Peran Media dan Ormas Dalam Menangkal Paham Anti Pancasila, sebagai Upaya Merawat dan Melestarikan Semangat Persaudaran dalam Kebhinekaan Indonesia.

"Ada banyak ormas di Indonesia. Semua ormas itu, baik yang nasional maupun keagamaan berpotensi menjadi radikal dan bisa juga ke arah yang baik. Untuk itu, mari kita sama-sama meningkatkan patriotisme, ideologi, dan mengingat sejarah demi menangkal paham anti pancasila tadi," ujarnya.

Pemimpin redaksi salah satu media di Medan, Domuara Ambarita, yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu melanjutkan, bila dilihat dari sudut pandang media, pemahaman anti pancasila dapat dilihat dari banyaknya isu sara dan ujaran kebencian yang disampaikan melalui media sosial. Ada puluhan ribu kelompok saracen yang memang di-setting untuk menyampaikan ujaran kebencian.

"Kelompok saracen ini membuat isu sara untuk mengadu domba kita, melakukan ujaran kebencian, dan menyampaikan berita-berita hoax. Merekan masuk ke kubu mana saja dengan konten yang menebar kebencian," katanya.

Ia menyebut, saat ini media sosial memiliki peran sangat kuat dalam menyampaikan informasi. Karena itu, masyarakat dituntut lebih jeli dalam menanggapi sebuah berita.

Domuara lantas memberikan tips untuk mengetahui berita hoax. Di antaranya, berita tersebut mengandung konten berbau provokasi, permusuhan, dan ujaran kebencian.

"Di zaman sekarang kita sangat mudah mendapatkan uang dengan bermain di medsos. Ini yang dilakukan kelompok saracen untuk mengadu domba kita. Jadi harapan saya kita ini lebih memahami mana yang termasuk berita hoax," tuturnya.

Sementara itu, Pimpinan DPD RI Damayanti Lubis mengapresiasi terselenggaranya diskusi tersebut. Ia berharap, diskusi tersebut mampu meningkatkan pemahaman semua pihak bahwa Indonesia merupakan negara yang penuh keragaman.

"Dalam Peradah ini terdapat semangat dalam nilai pancasila," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPP Peradah Indonesia Sumut, Dharma, berharap diskusi kali ini mampu meningkatkan nilai pancasila khususnya untuk kalangan pemuda Hindu.

"Selanjutnya kami akan lebih giat menggerakan khususnya umat Hindu di lingkungan pemuda dengan cara mendatangi ke tempat-tempat ibadah," tutupnya. (RO)

Berita Terbaru