Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rokan Hulu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Unik, Warga Perumahan Ini Buat Nasi Liwet Sepanjang 100 Meter

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 28 Agustus 2017 - 13:34 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Berbagai cara dilakukan untuk mempererat tali silaturahim antar tetangga. Tapi, yang dilakukan oleh warga di Setia Gria Minimalis RT 42/RW 07, Jalan Kapten Mulyono Selatan, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini terbilang unik. Mereka menggelar makan bersama dengan menu nasi liwet sepanjang 100 meter, Minggu (27/8/2017).

Makanan yang disajikan menggunakan alas daun piang ini langsung digelar di jalan yang berada di sekitar perumahan tersebut. Ratusan warga pun langsung memadati dan duduk di tempat yang telah disediakan.

Ketua RT 42 Syamsul Budiono mengatakan, ini merupakan salah satu kegiatan untuk mempererat tali silaturahim dan mengenal satu sama lain. "Ini terobosan kami untuk mempererat tali silaturahim sesama warga yang tinggal di perumahan ini," ujar Syamsul.

Sajian nasi liwet sengaja dibuat panjang agar ada suasana kebersamaan. Karena biasanya kalau ada kegiatan di daerah tersebut, makanan yang disajikan menggunakan piring.

Dalam kegiatan tersebut, sedikitnya ada 200 orang warga mulai dari anak-anak, pemuda, dewasa, hingga orangtua ikut dalam makan bersama. Makanan yang disajikan pun cukup menggugah selera, ada nasi dan ayam panggang serta oseng tahu tempe.

Kegiatan tersebut juga dilakukan untuk memperingati HUT RI ke-72 tahun. Sekaligus sebagai syukuran sebelum pembagian hadiah atas lomba yang diadakan di tempat tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Camat Mentawa Baru Ketapang Ahmad Sarwo Oboi mengatakan, apa yang dilakukan oleh warga perumahan ini patut dicontoh daerah lain. Cara inilah yang baik untuk mempererat tali silaturahim antarsesama. "Terobosan ini sangat bagus. Saya rasa ini satu-satunya yang ada di Kota Sampit, atau bahkan Kotim," ungkap Oboi.

Dirinya berharap agar masyarakat di Kecamatan MB Ketapang bisa bersatu, saling menghargai satu sama lain, dan tidak menjadikan suku atau agama sebagai perbedaan yang dapat saling menjatuhkan.

Anggota DPRD Kotim Hari Panca Stia mengungkapkan, ini merupakan niat baik dan cukup unik. "Kekompkan itu bisa dibangun, bisa dibina, dan bisa dilaksanakan. Salah satunya dengan makan bersama dengan beralaskan daun pisang ini," terang Hari. (MUHAMMAD HAMIM/B-2)

Berita Terbaru