Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Gorontalo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

RSUD Lamandau Tidak Miliki Fasilitas Dan SDM Tangani Penyakit Dalam, Kasimin Harusnya Dirujuk Tapi...

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 29 Agustus 2017 - 12:16 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Meski datang tanpa membawa identitas, pasien diduga pengidap kanker hati bernama Kasimin, 54, tetap diterima dengan baik di RSUD Lamandau, Kabupaten Lamandau. Pasien yang dibawa anaknya, Tarmin, 16, itupun saat ini sudah tiga hari tiga malam dirawat di sal umum, tanpa dipersoalkan terkait biaya pengobatan.

Sayang, pihak rumah sakit tidak bisa melakukan tindakan medis maksimal. Penyebabnya, rumah sakit yang telah berubah status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada awal tahun ini masih minim fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) yang berkaitan dengan penyakit Kasimin.

"Tindakan yang kami lakukan sejauh ini sebatas tindakan sportif saja, termasuk memberi obat pereda sakit. Hal itu karena kita di sini masih belum memilki fasilitas dan SDM memadai," kata Lusiana Nova, dokter umum yang bertugas di sal umum RSUD Lamandau kepada Borneonews, Senin (28/8/2017) malam.

Nova menyebut, fasilitas khusus untuk melakukan pengecekan penyakit dalam, seperti ultrasonography (USG) atau biopsy, hingga kini belum ada.

"Termasuk dokter spesialis penyakit dalam juga kan di sini belum ada. Maksudnya memang sudah ada tapi masih sekolah, belum standby bertugas di sini. Sedangkan untuk melakukan tindakan dengan kasus penyakit seperti yang di alami Pak Kasimin ini perlu dokter spesialis khusus serta ditunjang fasilitas memadai," sebutnya.

Artinya, kata dia lagi, sampai saat ini RSUD Lamandau belum bisa mendiagnosa secara pasti penyakit Kasimin.

"Meskipun jika dilihat dari gejalanya, yang pasti itu itu ada masalah di bagian lambung dan ada pembengkakan di bagian hati. Cenderung kuatnya mengarah ke kanker hati. Tapi sekali lagi kami tidak dapat memastikan sepenuhnya," sebut dia.

Ia menyarankan, sebaiknya Kasimin segera dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai agar mendapat tindakan medis yang lebih baik. "Tapi di sisi lain, kita dengan teman-teman di sini sampai sekarang juga bingung karena Pak Kasimin ini tidak punya keluarga hanya ditemani anaknya yang masih berusia 16 tahun. Mereka berdua juga tidak punya identitas apapun, termasuk juga biaya," ucapnya. (HENDI NURFALAH/B-3)

Berita Terbaru