Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rokan Hilir Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: CPO Bakal Kembali Tertekan

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 29 Agustus 2017 - 14:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit mentah (CPO) berpotensi kembali tertekan turun pada Selasa (29/8/2017) setelah dibuka lebih rendah di level 2.726 ringgit per ton.

Pelemahan harga tersebut terjadi seiring kekhawatiran atas tingginya produksi pada Agustus serta jatuhnya harga minyak nabati lain.

Seorang trader di Kuala Lumpur mengatakan bahwa harga CPO saat ini sedang turun karena adanya ekspektasi kenaikan produksi pada Agustus.

"Namun, para trader masih belum tahu untuk berapa jumlah kenaikannya," kata Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal dalam risetnya di Jakarta, Selasa.

Data dari regulator industri menunjukkan bahwa produksi minyak sawit pada Juli naik 20,7% dari bulan sebelumnya menjadi 1,83 juta ton. Level tersebut melampaui ekspektasi industri.

Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan merilis data produksi Agustus pada 11 September. Kemarin, nilai kontrak minyak kedelai untuk Oktober di Chicago Board of Trade turun sebesar 0,1%,

Sementara itu, nilai kontrak minyak sawit pada Januari di Dalian Commodity Exchange turun 0,5%.

"Dari sisi teknikalnya, harga CPO kemungkinan akan bergerak dalam rentang antara 2.670 ' 2.785 ringgit per ton," kata Faisyal.

Untuk sisi atasnya, ujarnya, sebelum menargetkan area 2.785 harga harus menembus area 2.760 terlebih dahulu.

Dan untuk sisi sebaliknya, tutur Faisyal, sebelum mengincar area 2.670, perlu break bawah area 2.700 terlebih dahulu. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru