BORNEONEWS, Kuala Kapuas ' Bidang Pertemanan dan Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Kabupaten Kapuas berencana membangun jembatan timbang di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Proyek jembatan timbang itu bertujuan untuk menghitung volume sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Kaula Kapuas per hari.

"Selama ini kan kita selalu menghitung manual berapa ton sampah yang dihasilkan dalam sehari," kata Kepala Bidang Pertamanan dan Kebersihan Dinas PUPRPKP Kapuas Ahmad Isnaeni, Selasa(30/8/2017).

Ia menyebut, akurasi proses penghitungan manual acap meleset, terutama saat terjadi human error. Karena itu perlu dibangun jembatan timbang. Selain itu, keberadaan jembatan timbang sampah merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Piala Adipura.

"Dengan adanya jembatan timbang mempermudah kita menghitung. Selama ini manual kadang namanya human error, bisa salah .Dan ini juga salah satu syarat Adipura. Jembatan timbang ini merupakan prioritas, di samping sistem manajemen persampahan yang harus ditingkatkan lagi," sebutnya.

Isnaeni menyebut, fasilitas untuk jembatan timbang sudah siap, tinggal pemasangan. Menunggu penyelesaian proyek jalan yang sudah mulai dikerjakan dan ditargetkan selesai Oktober 2017.

"Barang sudah siap, makanya kita akan mengenjot pembangunan jalan. Harus selesai pada Oktober agar bisa dipasang jembatan timbang," tegasnya.

Ditambahkan Isnaeni, pada tahun ini pihaknya juga turun ke sekolah-sekolah guna menyosialisasi pemilahan sampah, terutama plastik. Selain sekolah, sesialisasi juga dilakukan kepada masyarakat umum.

"Kita sudah turun ke sekolah untuk menyosialisasi pemilahan sampah terutama berbahan plastik. Nanti (sampah berbahan plastik) akan dibeli satu botol dengan harga Rp100," pungkasya. (DJIMMY NAPOLEON/B-3)