Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Jembrana Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Komisi C Minta Pemko Tetapkan Data Akurat Penerima Program e-Warung

  • Oleh Testi Priscilla
  • 30 Agustus 2017 - 15:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Sekretaris Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Mukarramah meminta agar program e-Warung di Kota Palangka Raya dapat dibarengi denga data yang akurat dari instansi terkait di bawah Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya. "Program e-Warung merupakan layanan yang dikeluarkan Kemensos RI sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Harapannya, agar bansos-bansos dapat dikendalikan dalam bentuk nontunai. Nah kita minta pemerintah melalui instansi terkait dapat memiliki data yang akurat sehingga bantuan ini benar-benar tepat sasaran, sebab tidak jarang program pemerintah bagi masyarakat miskin yang tak tepat," ungkap Mukarramah, Rabu (30/8/2017).

Bansos melalui program e-Warung menurut Mukarramah memang hanya bisa dikonversikan dengan berbagai bahan kebutuhan pokok masyarakat sesuai peruntukannya. Salah satunya adalah program rastra (beras untuk keluarga sejahtera). Sehingga, saat pemerintah mengirimkan dana untuk pengambilan rastra, dana tersebut betul-betul hanya dapat ditukarkan dengan rastra melalui warung-warung yang bekerja sama dengan pemerintah, tidak bisa ditukar dengan barang lain selain rastra.

"Hal itu untuk meminimalisasi penyalagunaan bansos. Tapi datanya harus valid. Sebab selama ini berbagai bansos kerap tidak tepat sasaran karena data yang digunakan tidak valid lagi. Maka itu sangat wajar apabila data penerima bansos ini sering mendapatkan tekanan dari banyak pihak, yakni meminta adanya pendataan ulang ataupun pemutakhiran data," tukas Mukarramah.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah, Wuryanto mengatakan, ketentuan program e-Warung hanya boleh digunakan untuk membeli sembako sesuai ketentuan. "Ini untuk mencegah penyalahgunaan bantuan. Jadi misalnya diberikan bantuan Rp200 ribu untuk membeli beras dengan e-Warung, maka dana itu memang hanya bisa dicairkan untuk membeli beras, tidak bisa ditukar dengan apapun. Harapan kita ini akan menjadi tepat sasaran. Tidak ada lagi bantuan untuk membeli beras malah digunakan untuk membeli baju misalnya," kata Wuryanto. (TESTI PRISCILLA/B-2)

Berita Terbaru