Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketahuan Jual Elpiji di Atas HET, Pemilik Pangkalan Gelagapan

  • Oleh Wahyu Krida
  • 04 September 2017 - 16:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ahmad Nur Zen, pemilik pangkalan elpiji di Jalan Berunai RT 5 Kelurahan Baru Pangkalan Bun, dari agen elpiji PT Metro Mas, gelagapan saat ditanya Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Ahmadi Riansyah, Senin (4/9/2017). Wabup mempertanyakan kenapa pangkalan elpijinya menjual elpiji 3 kg sekitar Rp23 ribu hingga Rp25 ribu atau di atas harga eceran tertinggi (HET) resmi yaitu Rp18 ribu.

Awalnya ia berkilah, warga yang membeli di atas HET pasti membeli di tempat lain. "Pasti sudah tangan kedua atau ketiga," ujarnya berkelit. Namun saat Wabup memanggil salah satu tokoh masyarakat setempat yaitu Maslihudin, si pemilik pangkalan elpiji hanya bisa tertunduk diam.

"Seringkali masyarakat yang mau membeli elpiji harus pulang dengan tangan hampa. Karena alasan karyawan pangkalan, elpiji habis. Namun bila elpiji tersedia, harganya juga agak mahal. Kemarin saya membeli gas elpiji di sini harganya Rp23 ribu. Padahal di depan tertulis HET Rp18 ribu," ujar Maslihudin.

Mendengar penuturan Maslihudin, Wabup kemudian menanyakan kenapa hal tersebut bisa terjadi. "Padahal bapak ini membeli di pangkalan gas 3 kg milik Anda secara langsung. Nah dari tangan keberapa ini. Kenapa dari tangan pertama harganya sudah di atas HET" ujar Wabup.

Mendengar pertanyaan Wabup tersebut, karuan pemilik pangkalan menjadi gelagapan. Wabup juga memeriksa catatan penjualan gas elpiji 3 kg dalam beberapa bulan terakhir. Namun anehnya nama-nama yang tertulis di catatan tersebut, parafnya terkesan dilakukan oleh orang yang sama.

Di tempat itu, Maslihudin juga mengatakan pada Wabup terkait keberatan warga terkait keberadaan pangkalan elpiji di tempat itu. "Karena pemilik pangkalan elpiji belum pernah mendapatkan surat persetujuan dari masyarakat. Pasalnya dalam mengurus izin penjualan elpiji tentunya harus mendapatkan persetujuan warga sekitar, lantaran keberadaan tabung elpiji rentan bahaya," ujarnya.

Atas temuannya ini, Wabup berjanji akan memanggil seluruh pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Pangkalan Bun dan sekitarnya Rabu (6/9/2017) mendatang. "Karena berdasarkan laporan masyarakat elpiji selalu langka. Bahkan bila gas 3 kg-nya ada, harganya juga sangat mahal hingga Rp45 ribu. Untuk itulah hari ini kita mendatangi salah satu pangkalan gas elpiji 3 kg yang keberadaannya dikeluhkan masyarakat. Namun nantinya pangkalan lainnya secara mendadak juga akan kami datangi," jelas Wabup. (WAHYU KRIDA/B-2)


TAGS:

Berita Terbaru