Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Manokwari Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kawasan PT Inhutani Direncanakan Jadi Tempat Wisata Kota Sampit

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 05 September 2017 - 16:10 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kawasan PT Inhutani III, yang berada di Jl Yos Sudarso, samping Taman Kota Sampit, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), direncanakan menjadi tempat wisata.

"Kami rencanakan itu akan menjadi kawasan wisata dalam kota. Sehingga bekas bangunan PT Inhutani yang sudah tidak digunakan itu bisa menjadi objek wisata," ujar Plt Sekda Kotim Halikinnor, Selasa (5/9/2017).

PT Inhutani III Sampit dulunya memiliki sebuah pabrik atau kilang penggergajian kayu yang saat itu disebut merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara.

Pabrik yang diberi nama NV Bruynzeel Dayak Houtbedrijven atau oleh masyarakat setempat biasa disebut dengan Brengsel, dibangun sekitar pada 1948.

Pabrik itu menjadi bukti sejarah kejayaan Kotim di sektor perkayuan, khususnya di era tahun 1970 hingga 1990. Namun setelah masa keemasan sektor kayu meredup, pabrik tersebut tidak dioperasikan lagi dan rusak termakan usia.

Namun hingga saat ini, cerobong pabrik tersebut terlihat masih berdiri kokoh meski mesin berukuran besar di lokasi tersebut sudah terlihat rusak. Beberapa bangunan pendukung di kawasan itu juga sudah banyak yang rusak.

Dari tiga unit bangunan besar yang ada di kawasan tersebut, kini hanya dijadikan tempat pembersihan dan proses pengeringan rotan. Belukar terlihat rimbun di sekitar lokasi sehingga membuat kawasan itu terlihat tidak terawat.

Sehingga hal itulah yang menjadi perhatian pemerintah daerah yang berencana menjadikan kawasan tersebut sebagai objek wisata.

"Nanti cerobong pabrik itulah yang dijadikan tempat bersejarah. Namun ada perbaikan dan pembuatan taman, agar bisa menarik perhatian masyarakat," terang Halikinnor.

Saat ini pihaknya sudah bertemu dengan Direktur PT Inhutani III yang baru. Dan sudah mempreogramkan bahwa kawasan tersebut dijadiakan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Namun tentunya bisa menguntungkan bagi pihak Inhutani tersebut.

"Nanti kami akan bertemu lagi dengan dirut PT Inhutani tersebut, dan mudah-mudahan bisa langsung dibuat RTH dan tempat bersejarah ditempat tersebut. Sehingga tidak lagi terjadi bangunan tua terbengkalai," kata Halikinnor. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru