Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Begini Sebenarnya Kondisi Kakek Veteran Pejuang yang Viral di Medsos

  • Oleh Hamdi
  • 05 September 2017 - 23:55 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Foto seorang kakek renta dengan seragam veteran perang sedang berjualan pisang di Pasar Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas. Foto itu pun menjadi viral melalui akun instagram @thenewbikingregetan dan ditanggapi beragam oleh warganet dan rata-rata negatif karena pengaruh captionnya yang membandingkan kenaikan gaji DPR dengan sosok renta berpakaian veteran yang berjualan pisang ini. Hal itu bisa dilihat dalam postingan ini.

Kemudian, anggota DPRD Kapuas H Parij Ismet Rinjani mengirim pesan langsung  ke akun @thenewbikingregetan yang menyatakan bahwa ia mengucapkan terima kasih atas informasi soal veteran itu, dan ia sudah melakukan investigasi besama Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kapuas bersama seorang wartawan dan hasilnya si kakek tidak meminta-minta hanya berjalan dan terkadang cuma meminta-minta. Kemudian diduga ada orang yang sengaja memakaikan pakaian veteran dan beliau (si kakek) yang ada difoto tidak terdaftar menjadi seorang veteran seperti yang terlihat dalam postingan ini.

Pada Selasa (5/9/2017), anggota DPRD Kapuas H Parij Ismet Rinjani, Kasdim 1011/Kuala Kapuas Mayor Inf Edwar Saka Samosir dan Komandan Subdenpom Kapuas XII/2-4 KPS Lettu CPM Fatrahrozih Joni Barkah SIP langsung terjun ke lokasi tempat kakek dalam foto itu tinggal yakni di Handil Tabalien, Jalan Pemuda KM 7,5, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas.

Kedatangan mereka untuk melihat secara langsung, menggali informasi dan memberikan bantuan berupa sembako. Berdasarkan pantauan Borneonews di lokasi, tempat tinggal Kakek yang bernama Muhammad Syukri Ubai Entas itu banyak tumpukan batu, ukiran patung berbagai bentuk dari batu. Sehingga, tidak heran masyarakat sekitar jarang menyebut nama aslinya, namun hanya memanggil dengan gelar Kai Batu.

Rumah Kai Batu, juga dihiasi pepohonan yang rindang, pondasi rumahnya berlubang-lubang, sehingga semakin memberi kesan tempat tersebut tidak terurus. Dengan bantuan seorang warga, akhirnya anggota DPRD Kapuas, Kasdim dan Komandan Subdenpom bisa bertemu dengan Kai Batu.

Kai Batu keluar dan duduk di depan pintu rumahnya. Namun, sungguh mengejutkan, kakek itu berbicara seperti Bahasa Belanda yang kemudian diterjemahkannya sendiri.

Menurut warga, Kai Batu mempunyai seorang adik, namun tidak tinggal satu rumah karena Kai Batu mempunyai sedikit gangguan mental. Ia kadang bisa marah-marah tanpa sebab yang jelas. Ia juga sering melontarkan kata-kata bahwa Syukri bukanlah Syukri. Namun ada sesuatu (yang gaib) di dalam tubuh Syukri. Begitu Kai Batu alias Muhammad Syukri Ubai Entas itu berbicara.

Setelah melihat kondisi Kai Batu, tim pun bergerak menggali informasi langsung dari sang adik yakni Manun Ubai Entas yang datang tidak lama setelah tim tiba di lokasi. Manun pun mengatakan, bahwa kakaknya mengalami gangguan mental karena dulunya pernah ada masalah.

'Beliau dulu tidak seperti ini, akan tetapi semenjak ada masalah, kami pun memindahkan beliau ke rumah ini karena beliau kadang-kadang bisa marah-marah,' ungkap Manun.

Manun mengatakan, kakaknya selalu mendapatkan perhatian dari masyarakat setempat, mulai dari diberi makan, minum dan lain sebagainya. Namun, katanya, kakaknya terkadang menolak dan marah-marah.

'Rumah tersebut hendak diperbaiki, halamannya hendak dibersihkan, akan tetapi beliau marah. Selain itu peralatan tempat tidur pun setelah dibersihkan beliau tidak mau memakai,' sambung Manun.

Sedangkan berbagai macam batu yang ada dihalaman dan di dalam rumahnya, Manun mengatakan kalau itu batu-batu itu dibelinya dan dikumpulkannya. Manun menegaskan kakaknya memang benar-benar seorang veteran pejuang. Tidak benar jika ada yang menyebut kakaknya bukan veteran pejuang. Pasalnya, hingga saat ini, Syukri rutin mendapatkan tunjangan pensiun sebesar Rp1.450.000 per bulan.

'Beliau pensiunan dan veteran, karena baju yang satu-satunya yang sering dikenakan kakak saya itu adalah bekas baju semenjak zaman perjuangan dulu,' imbuhnya.

Manun menjelaskan kondisi kakaknya dibiarkan seperti itu memang sudah sejak lama. Sebab kakaknya sering menolak apabila akan dibantu. Terkait informasi yang viral dimedsos, Manun tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Kondisi Kai Batu memang begitu dan masyarakat setempat pun sudah sering memberikan perhatian kepada Kai Batu," kata dia. (HAMDI/B-8)

Berita Terbaru