BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu mempertanyakan realisasi target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terutama terkait sektor pariwisata.

Menurut Dadang, sudah dua tahun berjalan pemerintahan Supian Hadi-Taufiq Mukri di jilid kedua ini harus disampaikan kepada publik. Terkait sejauh mana capaian yang sudah dilakukan, mengingat 2021 adalah akhir jabatan dari RPJMD itu.

'Bupati selalu menyuarakan peningkatan sektor kepariwisataan di Kabupaten Kotim. Nah tentu ini jadi pertanyaan kita bersama, sejauh mana capaiannya," kata Dadang, Rabu (6/9/2017).

Dalam dokumen RPJMD itu ada 30 destinasi wisata baru, artinya menurutnya setiap tahun itu harus ada enam objek yang dicanangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai destinasi wisata.

Selain itu dua tahun berjalan ini tidak diketahui persiapan apa yang sudah diperbuat oleh dinas teknis untuk hal tersebut. Sementara dari sisi regulasi di Kabupaten Kotim sudah memiliki Perda Rencana Induk Kepariwisataan. "Perda itu mengatur pengembangan pariwisata Kotim hingga kepada pengembangannya," kata dia.

Kemudian juga target kunjungan 500 ribu wisatawan di 2020 itu turut dipertanyakan bagaimana progresnya, selain itu saat ini kunjungan ke Kotim sudah di kisaran angka berapa, sehingga perlu diketahui.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim, Fajrurrahman mengatakan tercatat sampai saat ini ada 75 ribu wisatawan yang sudah berkunjung ke Kotim. Angka dalam dua tahun terakhir itu  belum termasuk kunjungan ke areal wisata yang dikembangkan pihak swasta. (NACO/B-11)