BORNEONEWS, Palangka Raya ' Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Aries Marcorius Narang mengaku kaget bahwa perencanaan pembakaran sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) di Palangka Raya dilakukan di gedung KONI.

Yakni di ruang kerja Yansen Binti yang posisinya menjabat sebagai Ketua Harian KONI Kalteng. 'Saya sampai kaget karena saya tidak menyangka kantor KONI ini dipakai untuk perencanaan yang tidak baik. Apalagi tidak ada sangkut pautnya dengan organisasi KONI. Ini juga cukup mengkagetkan karena ruang beliau (Yansen Binti) sebagai tempat rapat itu,' kaya Aries M Narang, Rabu (6/9/2017).

Berkaca dari hal ini, Aries mengaku akan menjadi PR. Ke depan, siapapun pengurus KONI bakal diinstruksikan menggunakan ruangannya untuk membicarakan masalah olahraga, bukan hal lain. Mengenai sanksi, dia menyebut belum bisa memberikan.

'Tapi nanti dalam waktu dekat, KONI akan mengadakan rapat pengurus untuk membicarakan masalah ini. Karena kekosongan pak Yansen, saya akan menunjuk wakil lain, mungkin pak Fredi sebagai ketua harian. Mengenai hal lain (apakah diberhentikan), kita tunggu dulu hasil penyidikan dan penyelidian terhadap beliau,' ungkapnya.

Menurutnya, sikap KONI Kalteng saat ini menunggu hasil pemeriksaan polisi. Mengenai bantuan hukum, untuk sementara masih dipercayakan kepada kuasa hukum Yansen Binti meski KONI Kalteng sebenarnya juga memiliki kuasa hukum yakni Rahmadi G Lentham.

Masih menurutnya, penetapan Yansen Binti sebagai tersangka juga berimbas pada kegiatan olahraga. Khususnya Perbakin, karena Yansen disitu menjabat sebagai ketua.

'Secara pribadi saya tidak percaya. Tapi kalau ada bukti mendukung seperti orang dekatnya mungkin kalian bisa percaya. Saya hanya memberikan dukungan agar beliau bersabar dan diberikan kekuatan,' tuturnya. (BUDI YULIANTO/B-6)