BORNEONEWS, Muara Teweh ' Lantaran tersinggung karena tidak diajak berangkat bareng ke lokasi kerjaan, seorang buruh proyek bernama Nani bin Darmas, 41, tega mencelakai rekan seprofesinya, Bardin.

Nani membacok Bardin dengan parang hingga korban menderita sejumlah luka. Peristiwa itu terjadi pada 28 Agustus 2017 di Jalan Kandui'Montallat, tepatnya di Desa Walur, RT 02, Kecamatan Gunung Timang.

Kasat Reskrim Polres Barito Utara AKP Benito Harleandra mewakili Kapolres AKBP Tato Pamungkas Suyono, Jumat (8/9/2017), mengatakan bahwa kasus tersebut awalnya ditangani Polsek Gunung Timang. Namun, selanjutnya diserahkan ke Polres Barito Utara.

AKP Benito menuturkan, sebelum peristiwa pembacokan, Bardin menegur Nani di lokasi kerja mereka. Karena telah tersinggung dan ditegur mengapa membawa parang, tersangka langsung melayangkan senjata tajam itu ke kepala korban.

Akibat dari serangan tersangka, Bardin mengalami dua luka bacok di kepala. Melihat sang ayah diserang tersangka, ketiga anak korban yakni Jumi, Supri, dan Saini yang juga bekerja di lokasi itu berusaha menangkap Nani.

Namun, kedua anak korban juga mengalami luka ketika berusaha merebut parang dari tersangka. Jumi mengalami luka di lutut dan jari jempol tangan sebelah kiri, sedangkan Supri di tangan sebelah kiri. Akan tetapi, keduanya berhasil merebut parang dari tersangka dan membuangnya. Jumi dan Supri juga berhasil menangkap Nani lalu menjauhkan tersangka dari ayah mereka.

'Korban sempat membela diri dengan menangkis menggunakan arko, namuan tebasan parang tersangka tetap mengenai korban,' sebut Benito.

Tersangka saat ini telah diamankan beserta barang bukti berupa sebilah parang dan sarungnya. Tersangka dijerat Pasal 351, Ayat 1, KUHP tentang penaniayaan yang mengakibatkan luka, dengan acaman hukuman maksimal lima tahun penjara. (RAMADANI/B-3)