BORNEONEWS, Palangka Raya - Seorang dosen di Universitas Palangka Raya (UPR) berinisial SMD, ditangkap jajaran Tim Sapu Bersih Pungutan Liar lantaran diduga jadi joki skripsi. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Kalteng AKBP Pambudi Rahayu.

"Dari keterangan mahasiswa yang membuat laporan, SMD mematok harga pembuatan skripsi mulai dari Rp6 juta sampai Rp8 juta per mahasiswa. Tarif itu sudah termasuk biaya konsultasi," kata Pambudi, Sabtu (9/9/2017).

Kasus pungli tersebut ditangani penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalteng. Pambudi menambahkan, awalnya SMD ditahan bersama dengan stafnya. Namun setelah diselidiki lebih lanjut staf SMD dibebaskan karena tidak terlibat dengan kasus tersebut.

'Barang bukti ada tetapi nanti dulu, belum bisa kami ungkap. Kalau sudah jelas baru kami jelaskan semuanya,' kata Pambudi.

Sementara itu, pihak UPR belum memberikan pernyataan resmi soal operasi tangkap tangan terhadap salah seorang dosen tersebut.

Dihubungi via telepon, Wakil Rektor I UPR Bidang Akademik I Nyoman Sudyana mengaku belum mendapatkan informasi dari kepolisian maupun stafnya di UPR. Menurutu dia, kalau memang itu tindak pidana, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke pihak berwajib.

'Sampai sekarang belum ada informasi apapun, coba nanti kami telusuri lagi,' kata Nyoman saat dihubungi, Minggu (10/9/2017) sore.

Sedangkan Rektor UPR Ferdinand menolak bertemu wartawan saat didatangi ke ruang kerjanya pada Jumat (8/9/2017). (RONI SAHALA)