Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Karawang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Area Mess Desa itu Dinamai 'Bumi Sarang Paruya', Ini Dasarnya

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 11 September 2017 - 16:08 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Area Mess Desa yang dibangun di lahan seluas 12,6 hektare di sekitar Jalan Trans Kalimantan, Nanga Bulik, itu resmi dinamai Mess Desa 'Bumi Sarang Paruya'. Hal itu seperti disampaikan Bupati Lamandau, Marukan, dalam sambutannya kala peresmian Mess Desa, Senin (11/9/2017).

Disebutkan Bupati, penamaan area mess desa yang bernama Mess Desa Bumi Sarang Paruya itu berawal dari ide yang dicetuskan Ketua DPRD Lamandau Tommy Hermal Ibrahim, dengan berbagai dasar, maksud serta filosofinya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPRD Lamandau itupun bercerita bahwa keputusan penamaan area Mess Desa dengan nama resmi Bumi Sarang Paruya itu merupakan kesepakatan bersama, dirinyapun membenarkan bahwa idenya memang berawal dari dirinya. "Sebetulnya usulan nama untuk penamaan area Mess Desa itu awalnya cukup banyak, tapi yang kita sepakati dan kita setujui jatuh ke nama "Bumi Sarang Paruya", dan kebetulan idenya dari saya," ujarnya.

Awalnya, kata dia, banyak usulan nama yang masuk, seperti halnya "Laman Bulang" yang merupakan kata gabungan dari Lamandau, Bulik dan Delang, yang tak lain adalah nama dari tiga kecamatan induk cikal bakal kabupaten Lamandau. "Tapi penamaan itu (Laman Bulang) bayak yang menilai sudah tidak relevan lagi, mengingat saat ini kecamatan di kabupaten Lamandau telah berubah menjadi 8 kecamatan," katanya.

Kemudian, sambung dia lagi, pada akhirnya usul saya (Bumi Sarang Paruya) ternyata dipakai (disetujui), sehingga kini dipakai dengan penamaan Mess Desa 'Bumi Sarang Paaruya'. Tommy menilai, penamaan Bumi Sarang Paruya tersebut mengandung banyak filosofi dan maksud. Selain sudah femiliar di telinga warga masyarakat kabupaten Lamandau, Sarang Paruya juga diambil dari nama kerajaan yang ada di daerah kabupaten Lamandau yang mengisahkan tentang cerita Raja Pagar Ruyung (Pulau Sumatera) yang mempersunting Dayakng Ilunkng dan memiliki anak bernama Cenaka Burai.

"Sarang Paruya itu kan nama kerajaan yang dulu ada di kita (daerah Lamandau) yang bahkan menjadi salahsatu fakta sejarah cikal bakalnya Kalimantan secara umum, artinya tentu memiliki sisi historisitas yang kuat. Bukti-bukti otentiknyapun kan banyak, seperti halnya Sekoci Cenaka Burai itu ada di atas Bukit Sapuraga (Desa Karang Besi-kecamatan Belantikan Raya)," katanya.

Sihingga, kata dia lagi, penamaan itu tidak terlepas dari upaya kita tetap mengingat sisi historis daerah kita dengan tetap melestarikan muatan lokal yang kita miliki. "Kalau bukan kita yang melestarikan terus siapa lagi," ucapnya.

Selebihnya, sebagai ketua DPRD Tommy berharap agar Mess Desa yang telah diresmikan Bupati Marukan tersebut dapat dimanfaatkan sebagaimna peruntukannya. "Sehingga Mess Desa ini betul-betul dapat menunjang segala pembangunan di kabupaten Lamandau," tukasnya.

Mess Desa yang diresmikan itu sejumlah 54 mess, termasuk sejumlah fasilitas lain seperti halnya Aula, Huma Betang, Klinik Kesehatan, Pos Jaga dan lain-lain. (HENDI NURFALAH/B-8)

Berita Terbaru