BORNEONEWS, Sampit - Hingga saat ini kasus penabrakan terhadap delapan karyawan PT MAP pada Minggu (10/9/2017) lalu, masih dalam penyelidikan mendalam. Di mana pihak kepolisian belum berhasil mengamankan pelakunya yang diduga kuat berjumlah dua orang.

"Pencarian masih kami lakukan, dan terduga penabrak adalah dua orang di dalam truk tersebut," ujar Kasat Reskrim AKP Samsul Bahri, Senin (11/9/2017).

Di mana saat ini pihak kepolisian sudah memeriksa beberapa saksi, mulai dari korban dan juga masyarakat sekitar. Selain itu untuk keluarga sopir truk tersebut juga sudah didatangi.

Sehingga aparat meminta agar sopir tersebut menyerahkan diri, sebelum berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.

"Lebih baik menyerahkan diri saja, karena kami terus melakukan pengajaran terhadap mereka," kata Samsul.

Kasus penabrakan berantai ini sendiri terus didalami oleh polisi. Mereka masih mencari tahu kejadian sebenarnya hingga membuat kedelapan korban terjatuh. Bahkan dua diantaranya sudah tewas.

Penabrakan itu sendiri diduga kuat akibat adanya cekcok antara penabrak dengan salah satu diantara para korban. Hal itu didasari karena penabrak yang bernama Petrus tidak terima, karena saat buang air besar dia difoto oleh salah satu korban. Sehingga terjadilah cekcok hingga berlanjut dengan penabrakan berantai tersebut. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)