BORNEONEWS, Palangka Raya ' Selama ini berarti masih ada cara penerimaan anak didik baru masuk jenjang sekolah dasar (SD). Sebab sistem seleksinya menggunakan tes baca tulis hitung (Calistung).

Buktinya masih saja ada keluhan dari masyarakat yang bahkan pemerhati pendidikan pun mengakui penerapan yang salah ini.

'Masih ada sekolah yang menerapkan sistem Calistung ini saat penerimaan masuk SD, itu fatal. Tidak boleh diterapkan, kalau berarti ada yang salah,' kata Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Slamet Winaryo kepada Borneonews.co.id, Kamis (14/9/2017).

Slamet mengungkapkan praktik penerimaan calon murid SD yang benar menggunakan seleksi lainnya, tapi bukan Calistung. Misalnya dari seleksi umur, dimana yang paling sesuai kelas umur masuk SD yang diprioritaskan. Atau menggunakan pengenalan angka dan huruf.

'Sebab saat anak-anak di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) itu hanya diajarkan bermain dan mengenal bahasa, angka, dan huruf. Tidak boleh ada Calistung. Jadi tes masuknya otomatis tidak boleh pakai Calistung, itu aturan,' tegasnya.

Sebelumnya Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat ada acara di Istana Isen Mulang beberapa hari lalu ada pemerhati pendidikan yang mengeluhkan banyaknya sekolah yang masih menerapkan sistem seleksi calon siswa yang masuk SD dengan tes masuk Calistung. Padahal aturan dari kementerian jelas-jelas tidak membolehkan. (ROZIQIN/B-6)