Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wanita Ini Ngaku Kadesnya Curi Celana Dalamnya hingga Mengancam Membunuh!

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 15 September 2017 - 06:51 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Yunita (22), wanita yang juga Kepala Urusan (Kaur) Keuangan di Kantor Desa Beruta, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, resmi melaporkan Kadesnya berinisial A (41) ke Polsek Bulik atas tuduhan penganiayaan pada Selasa (12/9/2017) lalu. Selain dianiaya, mantan pacar kades itupun mengaku pernah mengalami perlakuan aneh dari sang Kades, mulai dari dicurinya celana dalam miliknya hingga diancam akan dibunuh.

"Ancaman pembunuhan tersebut pernah beberapa kali diungkapkan dia (Kades), baik secara langsung maupun lewat WA (pesan singkat), kata-kata ancaman itupun semakin sering saya dapat setelah saya putus (tidak lagi pacaran) dan dia mengetahui saya punya pacar lagi. Misalnya seperti 'Jangan sampe kamu dengan pacarmu ketemu aku, kalau sampai ketemu aku tembak, lihatin aja! Aku tembak kedua-duanya!" kata dia menirukan ancaman Kades itu.

Yunita juga tidak menampik bahwa dirinya memang pernah menjadi pacar Kades yang statusnya masih bujang tersebut dalam waktu yang cukup lama. "Dulu saya memang pacaran dengan dia itu kurang lebih dua tahun, tapi saya resmi putus (tidak lagi pacaran) terihitung kurang lebih tujuh bulan (terakhir) ini," katanya.

Selebihnya, Yunita mengaku bahwa dirinya kian tidak dapat memahami tindakan kades kepada dirinya yang terkadang bertindak kasar dan di luar nalar, seperti halnya mencuri celana dalam dari tasnya.

"Beberapa waktu lalu malah saya semakin tak habis pikir, masak dia 'ngambil' CD (celana dalam) dari tas milik saya yang tertinggal di kantor, anehnya lagi CD saya itupun difotonya dan dikirim ke WA saya, kondisinya CD yang difotokan itu memang tidak seperti semula, karena seperti dicoret-coret atau digambar apa gitu, saya juga heran dan gak tahu apa maksudnya," cetusnya.

Selain itu, imbuh dia, selama dua tahun pacaran dengan sang kades Yunita juga mengku sering dapat kekerasan fisik seperti dipukul atau dibanting yang disebabkan karena ada selisih paham atau masalah. "Cuma ya waktu itu kan mau gimanapun namanya pacar, dia itu memang orangnya keras dan kasar," ujarnya.

Atas kasus terasebut Yunita berharap agar pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporannya. Dengan harapan agar mantan kekasihnya yang juga menjadi atasannya itu dapat diproses secara hukum.

Yunita melaporkan Kadesnya ke Polsek Bulik pada Selasa (12/9/2017) petang lalu atas dugaan tindak pidana penganiayaan. Diyakini Yunita, kejadian itu tidak terlepas dari rasa cemburu buta sang kades. Hingga kini ia juga telah diperiksa sebagai saksi serta menjalani visum di RSUD Lamandau sebagai salah satu bentuk tindak lanjut penanganan kepolisian dan masih menunggu perkembangan selanjutnya. (HENDI NURFALAH/B-5)

Berita Terbaru