Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Minahasa Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menteri Perindustrian: RI Harus Tingkatkan Nilai Tambah Produk Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 22 September 2017 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia sudah seharusnya meningkatkan nilai tambah pada produk minyak sawit.

"Pada tahun lalu, Indonesia menguasai 52% pangsa pasar ekspor CPO. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai eksportir CPO terbesar di dunia," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto kepada pers di Jakarta, baru-baru ini.

Airlangga memperkirakan ekspor CPO dan turunannya akan terus meningkat seiring dengan peningkatan produksi dalam negeri.

"Kami memperkirakan pada 2020, produksi CPO nasional mencapai 42 juta ton, dan ini perlu diikuti pertambahan kapasitas produksi industri hilirnya di dalam negeri," papar dia.

Sebagai perbandingan, pada tahun lalu total produksi CPO Indonesia 35 juta ton dan sebanyak 25 juta ton diekspor senilai US$ 18 miliar.

Kementerian Perindustrian mencatat pengembangan industri hilir crude palm oil (CPO) dalam negeri menunjukkan tren positif.

Saat ini telah terjadi pergeseran rasio ekspor CPO dari sebelumnya sekitar 70% ekspor CPO masih dari produk hulu dan 30% saja yang produk hilir.

Namun saat ini berbalik menjadi 70% ekspor minyak sawit merupakan turunan CPO dan 30% merupakan CPO. Hal ini terjadi setelah pemerintah menggunakan instrumen kebijakan fiskal tarif bea keluar progresif sejak 2011, disusul kebijakan dana perkebunan pada 2015. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru