BORNEONEWS, Sampit - Sebanyak 29 pria di Kotawaringin Timur menjalani program KB metode operasi pria atau vasektomi. Hal tersebut merupakan wujud kesetaraan gender, yakni program KB juga bisa dilakukan pria.

"Program KB di Kotim cukup sukses, 29 peserta KB bisa terbilang banyak untuk wilayah Kalimantan Tengah, bahkan mungkin tertinggi," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kotim, Rusmiati, Jumat (22/9/2017).

Menurutnya guna meningkatkan kepesertaan pria untuk melakulan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) tersebu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi. Salah satunya dengan menggandeng beberapa peserta yang sudah melakukan KB MOP.

"Ada anggota kodim dan kepala desa yang nanti akan kita ajak mereka sebagai motivator ,"imbuhnya.

Dia mengatakan, menjadi peserta KB merupakan salah satu upaya untuk membentuk keluarga yang berkualitas sekaligus mengendalikan pertumbuhan penduduk. Secara umun Kotim berada di kuadran empat atau memiliki kepesertaan ber KB yang tinggi dibandingkan angka kelahiran.

Dia berharap, kaum laki-laki bisa memahami bahwa menjadi peserta KB pria bukan hal yang menakutkan. Selain karena jumlah anak sudah dirasa cukup, bisa sebagai solusi jika istri tidak cocok menggunakan alat kontrasepsi.

"Ada beberapa perempuan yang terkadang mengalami alergi atau efek samping akibat menggunakan alat kontrasepsi jenis tertentu. Oleh karena itu bisa suami yang menjalani vasektomi,"tuturnya.

Salah satu cara yang pernah dilakukan dinas terkait dalam meningkatkan kepesertaan KB pria di antaranya memberikan pelayanan gratis dan memberikan insentif sebesar Rp 500 ribu. "Sebagai kompensasi saja karena setelah melakukan vasektomi pria diharuskan istirahat selama tiga hari," tutupnya. (NOOR ANNISA/B-11)