BORNEONEWS, Sampit - Ketua Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Handoyo J. Wibowo berharap dalam rapat seluruh komisi dalam finalisasi RAPBD Perubahan 2017 nanti bisa menagkomodir semua kepentingan dan kebutuhan anggaran hasil rapat kompilasi.

Agar apa yang menjadi kebutuhan mendesak dari semua SOPD yang mengemuka dalam rapat mitra kerja beberapa waktu lalu, bisa berjalan sesuai harapan.

DPRD berharap, dari anggaran yang kurang Rp10 miliar untuk mitra kerja sebagaimana hasil rapat itu bisa diakomodir karena masih ada peluang untuk dipenuhi, sebagaimana konsultasi DPRD ke kementerian di pusat terkait pergeseran dana multiyears Rp41 miliar.

"Anggaran senilai Rp41 miliar untuk pembayaran tahap pertama multiyears jalan Cempaka Mulia-Kampung Melayu itu bisa digunakan untuk kegiatan reguler. Bahkan dana itu lebih baik digunakan dari pada menjadi sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun 2017," kata Handoyo, Jumat (22/9/2017).

Dengan catatan asalkan anggaran itu digunakan dengan baik dan untuk kegiatan yang sifatnya reguler, kemudian harus ada perubahan dan revisi dari draft MoU Multiyears tahun 2017.

Dikatakan Handoyo juga, jika dana itu di-silpa-kan akan berdampak kepada anggaran yang ditransferkan oleh pemerintah pusat. Akan ada anggapan bahwa Kotim memiliki lebih anggaran sehingga dianggap mampu membiayai sendiri maka trik dari pusat perlahan-lahan anggaran itu akan berkurang.

"Padahal faktanya daerah kita butuh anggaran besar, dari itulah menurutnya hendaknya anggaran yang ada bisa dibelanja jangan jadi Silpa," tukasnya.

Disitulah menurut Handoyo fungsi dari APBD Perubahan ini, agar mampu mengakomodir yang belum ditutupi di APBD Murni lalu dan menggeser kegiatan yang tidak bisa terlaksana, untuk bisa dilaksanakan dan anggaranya terbelanjakan. (NACO/B-11)