Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lahan Kelompok Tani Mandiri yang Digarap untuk Galian C, Beberapa Kali Terima Program Pemerintah

  • Oleh Naco
  • 23 September 2017 - 09:16 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Lahan kelompok tani Mandiri yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Km 15 Sampit yang kini digarap untuk kegiatan galian c sudah beberapa kali menerima bantuan dari pemerintah.

Sehingga mereka bingung, mengapa ada orang yang berani menggarap lahan itu untuk usaha galian c tersebut. Padahal menurut mereka jelas ketentuan dalam aturan tidak diperbolehkan menggarap lahan yang masih dalam masalah. Sehingga mereka yakin usaha itu tidak mengantongi izin.

"Sudah beberapa kali kelompok tani kami itu terima bantuan, termasuk jalan dan irigasi itu yang membantu kami melalui program Pemerintah Daerah dan Provinsi," kata ketua kelompok tani, Soebandi.

Menurut Soebandi, saat mereka bersama kelompok tani turun ke lapangan, lahan yang baru digarap baru sekitar setengah hektare. Dari itulah mereka meminta sebelum aktivitas besar-besaran dilakukan mereka mendesak pemerintah daerah maupun pihak kepolisian menghentikan kegiatan itu.

Soebandi menjelaskan, lahan kelompok tani mereka itu memiliki luas sekitar 1.200 hektare. Mereka belum bisa memastikan apakah usaha galian C itu menggarap habis semua lahan tersebut. "Informasi yang kami dapatkan, kiri kanan jalan itu mau diambil semua pasirnya, ini yang kami keberatan, apa legalitas mereka sehingga berani menggarap lahan kami itu," katanya.

Bahkan, aktivitas lalu lalang truk yang mengambil pasir memanfaatkan jalan yang dibuat menggunakan uang pemerintah. "Mereka tidak membuat jalan, yang digunakan jalan yang dibuat melalui program pemerintah," tandasnya.

Aktivitas galian C yang diduga ilegal di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Sampit belakangan ini memang dikeluhkan. Sejumlah anggota DPRD Kotim seperti Jainudin Karim beberapa waktu lalu mendesak agar Polres Kotim menertibkan usaha galian C yang diduga ilegal di kawasan itu. (NACO/B-2)

Berita Terbaru