Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pihak Keluarga Ambil Kerangka Bidan Cantik

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 23 September 2017 - 14:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Setelah mendapat kepastian terhadap sosok kerangka manusia yang ditemukan terkubur di tepi sungai Desa Penyombaan, Kecamatan Aruta adalah Dini Prasetyani (26), bidan yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Penyombaan, pihak keluarga mengambil kerangka di ruang jenazah RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Sabtu (23/9/2017).

Pihak Rumah Sakit menyerahkan kerangka Dini Prasetyani kepada pihak keluarga dan rencananya pihak keluarga akan segera mengebumikan kerangka Dini di pemakaman umum di dekat rumahnya di RT 08, RW 05, Desa Argamulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar.

Ibunda Dini Prasetyani, Mulyati, berharap dengan tertangkapnya pelaku pembunuh anaknya, tersangka mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

"Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya," harap Mulyati, Sabtu (23/9/2017).

Mulyati menjelaskan, soal kesimpangsiuran kabar terkait dengan hubungan asmara antara Dini dan pelaku ia mengaku tak mengetahuinya.

Bahkan, berdasarkan pengakuan Dini kepadanya bahwa antara anaknya dengan pelaku tidak ada hubungan apa-apa.

"Kalau dikatakan saya tidak merestui hubungan mereka itu tidak benar, saya juga tidak tahu kalau pelaku ini pacar atau suka sama anak saya," terang Mulyati.

Sementara itu, ahli Forensik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Erianto MKed (For) Sp. F, Kepastian bahwa kerangka tersebut adalah merupakan kerangka Dini setelah pihak rumah sakif melakukan autopsi dan uji forensik menggunakan lima alat bukti sekunder seperti baju tidur, celana dalam, bra dan kalung serta kerangka yang dijadikan bahan kajian dan penelitian.

"Dari data sekunder itulah dipastikan bahwa kerangka tersebut adalah Dini Prasetyani sehingga hasil tes DNA sudah tidak begitu penting dilakukan," terang dr.Erianto.

Keyakinan tersebut juga diungkapkan oleh Kapolsek Aruta, Ipda Mujiyo berdasarkan autopsi dan uji forensik dari rumah sakit selain itu berdasarkan pengakuan dari tersangka yang sudah didapatkan penyidik.

"Tersangka sudah mengakui perbuatannya dan menceritakan kronologi pra dan paska pembunuhan secara gamblang," tegas Mujiyo yang memimpin perburuan terhadap pelaku sehingga tertangkap di Sintang, Kalimantan Barat. (KOKO SULISTYO/B-5)

Berita Terbaru