BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) H Dani Rakhman meminta pemerintah daerah secepatnya menyelesaikan urusan pinjam pakai kawasan, yang sampai saat ini tidak kunjung tuntas.

Padahal, menurut Deden-sapaan akrab politisi muda ini, anggaran yang dikeluarkan untuk proses tersebut sudah besar, terlepas dari itu masalah ini sudah cukup lama sehingga dinilai berlarut-larut.

"Dengan belum selesainya pinjam pakai ini dampaknya seperti sekarang ini, banyak proyek yang tidak jalan," kata politisi partai Demokrat tersebut, Minggu (24/9/2017).

Menurut ketua fraksi partai Demokrat DPRD Kotim ini, saat ini proses pinjam pakai kawasan sudah dalam tahap pengukuhan, dari itu tim yang sudah dibentuk harus memiliki target agar itu bisa rampung pada 2018 ini.

Karena sampai saat ini target yang sudah ditentukan terus molor, mengingat sebelumnya pemerintah daerah sebelum memprogramkan sejumlah proyek sudah diingatkan apakah proses pinjam pakai dapat rampung di tahun 2017 ini. Pemkab saat itu menyaatakan bisa, sehingga sejumlah proyek yang masuk dalam kawasan dianggarkan.

Namun hal tersebut di luar dugaan, akibatnya serapan anggaran rendah, karena kegiatan yang masuk dalam kawasan hutan tidak ada yang berani dikerjakan. "Maka dari itu di 2018 ini nanti hal semacam ini jangan sampai terjadi," tegasnya.

Beberapa waktu lalu Plt Sekda Kotim, H Halikinnor menyebut serapan anggaran Kotim rendah, bahkan Kotim berada diurutan ke 9 di Kalteng untuk serapan anggaran, salah satu penyebabnya banyaknya kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan karena terbentur kawasan. (NACO/B-5)