BORNEONEWS, Sampit - Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Parimus menyebutkan komitmen untuk mempertahankan adat istiadat dan kebudayaan lokal tidak cukup hanya sekadar mendukung tanpa keberpihakan dari pemerintah. Ke depannya harus disinergikan dengan program pemerintah daerah.

"Karena saat ini saya melihat sinergitas itu mulai berjalan dengan baik," kata Parimus, Senin (25/9/2017).

Parimus mengatakan, sebagai warga lokal tentunya prihatin jika kebudayaan berangsur hilang. Hendaknya  dari waktu ke waktu bisa dipertahankan dengan melibatkan pemerintah daerah. Selama ini, dia melihat fenomena tergerusnya budaya lokal semakin jelas terlihat.

Dia menegaskan, sejauh ini  masyarakat lokal sangat menantikan  adanya program pemerintah untuk pemberdayaan  acara adat. Salah satunya yang digalakkan kembali itu adalah kegiatan seni di taman miniatur budaya.

"Saat ini fasilitas ditempat itu terbengkalai tidak ada kegiatan lagi. Padahal itu disiapkan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan adat kita,' tegas Parimus.

Dia mendorong eksekutif melalui dinas terkait agar acara kegiatan kebudayaan lokal dan kebudayaan yang ada di Kotim itu bisa terprogram pelaksanaanya.

"Kalau berkaitan soal anggaran di DPRD saya kira tidak masalah kami siap mendukung. Justru kalau ada pihak yang sengaja menghilangkan anggaran pelaksanaan dan perhatian kepada adat budaya itu jadi pertanyaan kita," tandas Parimus. (NACO/B-11)