Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Biofuel dari Minyak Nabati Dongkrak Harga Pangan Global

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 26 September 2017 - 08:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Permintaan biofuel yang terbuat dari minyak nabati, seperti minyak sawit dan rapeseed, dinilai telah meningkatkan harga pangan secara global.

Untuk itu, perlu dilakukan langkah untuk menekan kenaikan harga pangan global, demikian berdasarkan hasil analisis terbaru yang dilansir The Guardian.

Telah terjadi peningkatan tajam produksi biofuel di Eropa dan Amerika Serikat sejak awal 2000-an, yang didukung kebijakan yang dirancang untuk mengurangi penggunaan minyak fosil.

Terkait dengan tudingan bahwa peningkatan produksi biofuel dengan tingginya harga pangan dan deforestasi, untuk itu Uni Eropa sepakat mematok pemakaian biofuel berbasis minyak nabati di angka 7% pada 2015.

Uni Eropa saat ini berdebat mengenai apakah akan mempertahankan angka 7% setelah 2021 atau menguranginya lagi, seiring dengan tuntutan sejumlah LSM. Pekan lalu, Inggris setuju untuk mematok pemakaian biofuel berbasis minyak nabati di angka 4% dari bahan bakar yang dipakai kendaraan bermotor pada tahun depan, turun menjadi 2% pada 2032.

Adapun analisis baru yang digarap LSM BirdLife and Transport & Environment itu menyebutkan bahwa jika Uni Eropa terus memangkas pemakaian biofuel berbasis minyak nabati hingga nol persen, maka minyak nabati global, termasuk minyak sawit, akan lebih murah 8% dan harga sereal global turun 0,6% pada 2030. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru