BORNEONEWS, Sampit - Kondisi jalan di Kabupaten Kotawaringin Timur hanya mampu menahan muatan sumbu terberat (MST) 8 ton. Tentu kondisi ini dianggap belum siapnya pemerintah daerah menghadapi arus deras investasi yang masuk ke Kotim.

"Padahal sudah lama Pemkab Kotim diingatkan segera memfungsionalkan jalan lingkar utara dan selatan, namun tidak kunjung dilaksanakan," kata Anggota Komisi IV DPRD Kotim, M Shaleh, Rabu (27/9/2017).

Menurut Shaleh jika melihat dari fakta saat ini pemerintah memang belum siap menghadapi arus investasi di Kalteng, dan secara khusus di Kotim.

"Padahal kami sudah mengingatkan kepada pemerintah daerah enam tahun silam, harusnya Pemkab Kotim selaku pengambil kebijakan mempersiapkan dan mempercepat pembangunan infrastruktur daerah," tegasnya.

Lanjut politisi partai PAN tersebut dengan kondisi aktivitas angkutan yang dalam beberapa tahun terakhir kian meningkat Pemkab Kotim mestinya sudah sejak lama mempersiapkan jalan sehingga tidak banyak yang dirugikaan.

Menurut Shaleh dinas teknis lebih banyak memprogramkan kegiatan yang justru kurang dibutuhkan, sementara jalan yang nyata-nyata menjadi kebutuhan tidak menjadi prioritas utama.

Bahkan dia menyebut kecelakaan dalam kota beberapa wkatu lalu sebagai bentuk kelalaian dari pemerintah daerah yang selalu mengabaikan apa yang menjaadi kebutuhan. (NACO/B-6)