Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Masyarakat Terpaksa Menggunakan Rakit Menyebrangi Sungai Konjoi

  • 28 September 2017 - 20:22 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kurun - Kemarin siang jembatan kayu yang membentang di atas Sungai Konjoi di jalan penghubung Kuala Kurun-Desa Tumbang Miwan yang tersapu air.

Pasalnya, Sungai Konjoi meluap dengan arus yang sangat deras. Akibat jembatan hanyut, masyarakat pun tidak bisa melintas dan terpaksa memggunakan rakit untuk menyebrangi sungai.

"Baik dari arah Kuala Kurun mau dari arah Tumbang Miwan, kami yang ingin menyebrang terpaksa menggunakan rakit," kata salah seorang masyarakat yang ingin menyebrang sungai Konjoi menggunakan rakit Karno (36) saat dibincangi borneonews.co.id, Kamis (28/9/2017).

Warga lainnya, Ferri menyampaikan untuk kendaraan roda dua satu kali menyebrang menggunakan rakit dikenakan biaya Rp20 ribu. Sementara kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa melintas.

"Terpaksa harus menyebrang dengan rakit dan mengeluarkan biaya. Karena jembatan tidak ada lagi," katanya. Dengan kenyataan tersebut, warga pun berharap jebatan darurat di Sungai Konjoi cepat dibangun.

Terlebih ruas jalan itu sangat diperlukan masyarakat dari Kuala Kurun menuju beberapa desa seperti Desa Tewang Pajangan, Tumbang Miwan, Tumbang Tariak, Tumbang Hakau dan lainnya.

Kepala Dinas PU Kabupaten Gumas Champili di sela mendampingi Wakil Bupati Gumas Rony Karlos meninjau Jembatan Konjoi menyampaikan, pembangunan jembatan darurat di Sungai Konjoi memerlukan waktu kurang lebih 10 hari. (EPRA SENTOSA/B-6)

Berita Terbaru