Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Jember Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mengintip Resep Jitu PTPN III

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 29 September 2017 - 10:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kinerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III sampai kuartal ketiga tahun ini didorong faktor pembiayaan yang semakin sehat.

Selain itu juga ditunjang dengan faktor pengembangan infrastruktur serta pemupukan tanaman kelapa sawit yang lebih intensif sehingga berdampak pada produksi yang lebih maksimal.

"Pemupukan merupakan hal terpenting dalam mendorong peningkatan produksi," kata Kepala Divisi Operasional Kelapa Sawit dan Karet Holding PTPN III, Desmanto, di Jakarta, baru-baru ini.

Berkat peningkatkan produksi ini, menurut Desmanto, tanaman kelapa sawit menjadi penopang utama pendapatan perusahaan dibandingkan komoditas lain seperti karet, tebu, dan teh.

"Dengan melihat produksi TBS dan CPO yang positif, kami optimis target produksi TBS sebesar 8,91 juta ton dan CPO sebanyak 1,97 juta ton sampai akhir tahun masih bisa dikejar. Apalagi puncak produksi CPO biasanya terjadi pada bulan September dan Oktober setiap tahunnya," papar dia.

Tahun lalu produksi TBS Holding PTPN III sebesar 7,69 juta ton dan produksi CPO sebesar 1,7 juta ton.

Sedangkan Direktur Eksekutif Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Iskandar Andi Nuhung, mengatakan PTPN perlu memperluas lahan tanaman kelapa sawit agar tidak kalah jauh dengan perusahaan swasta. Sebab dibandingkan lahan swasta, lahan kelapa sawit PTPN hanya sekitar 10%.

"Padahal sebelumnya, PTPN yang memimpin industri sawit, sekarang tertinggal jauh dari swasta. Hal itu terjadi karena swasta cepat melakukan ekspansi usaha dibandingkan PTPN yang relatif jalan di tempat," ujar Iskandar.

Saat ini luas lahan sawit swasta sudah lebih dari 5 juta hektar (ha). Sementara luas perkebunan sawit milik PTPN hanya sekitar 700.000 ha. Kualitas pohon kelapa sawit PTPN juga sudah tua yang berdampak produksi lebih rendah dibandingkan swasta.

Berita Terbaru