BORNEONEWS, Palangka Raya - Pengusaha nasional asal Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), H Abdul Rasyid AS, akan mengisi materi dalam seminar yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Palangka Raya, Minggu (8/10/2017) mendatang. 

Seminar itu menghadirkan sedikitnya tujuh pemateri lain dan lima di antaranya pembicara nasional. Para narasumber di antaranya adalah ekonom nasional Faisal Basri, kemudian Subandi dari Bappenas, Wimboh Santoso Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Nadhim Makarim yang merupakan founder GoJek.

Mereka berbicara mengenai penguatan ekonomi Karena tema seminar yang digagas PBNU adalah memperkokoh nilai kebangsaan melalui penguatan ekonomi warga.

Seminar itu dalam rangka pra Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) yang digelar di tiga tempat. Kalimantan Tengah (Kalteng) khususnya Kota Palangka Raya ditunjuk menjadi salah satu tempat mewakili Regional Kalimantan.

"Haji Abdul Rasyid ini akan menjadi nara sumber pada sesi pertama seminar dalam rangka Pra-Munas sekaligus Konbes Nahdlatul Ulama. Kehadiran Pengusaha nasional tersebut merupakan undangan PBNU, sehingga pengonfirmasi adalah panitia pusat," kata Sekretaris PWNU Kalteng, Suhardi yang juga didapuk sebagai Ketua Panitia Daerah, Selasa (3/10/2017).

Terkait seminar Pra Munas ini, Wakil Ketua PWNU Kalteng, Syamsyuri Yusup mengatakan, karena pelaksanaan di Kalteng adalah mewakili regional sebagai Kalimantan, setidaknya ada hasil atau rekomendasi untuk dibawa ke Munas Alim Ulama yang dihelat di Lombok, Nusa Tenggara Barat nantinya.

"Setidaknya ada rumusan yang dibawa ke arena Munas, agar persoalan umat yang banyak di berada di "kelas" ekonomi bawah bisa terkuatkan atau terberdayakan," kata Sekretaris MUI Kalteng ini.

Untuk diketahui, PBNU menggelar pra Musyawarah Nasional (Munas) di tiga tempat. Kalteng khususnya Kota Palangka Raya ditunjuk menjadi salah satu tempat mewakili regional Kalimantan. Selain Kalteng, dua tempat yang ditunjuk sebagai tempat Pra-Munas adalah Bandar Lampung Provinsi Lampung, Manado Provinsi Sulawesi Utara. (ROZIQIN/B-5)