Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sorong Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Honor Rp1 Juta, Dapat Insentif malah Diminta Kepala Sekolah...

  • Oleh Wahyu Krida
  • 05 Oktober 2017 - 14:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Lima guru tidak tetap (GTT) di SMK 2 Kumai diminta mengundurkan diri oleh kepala sekolah. Pasalnya, mereka tidak bersedia insentif yang telah dibayarkan oleh Pemprov Kalteng dipotong oleh Kepala SMKN 2 Kumai.

Kelima guru tersebut yakni SM (29) guru matematika, MD (36) guru produktif multimedia, MT (25) guru matematika, ST (25) guru produktif multimedia dan YK (25) guru produktif akuntansi. "Kami berlima merupakan guru honorer GTT di SMK 2 Kumai dengan honor Rp1 juta per bulan yang dibayarkan oleh sekolah. Namun baru-baru ini insentif guru honorer sudah cair untuk Januari hingga Juni 2017 dari Provinsi Kalteng sebesar Rp650 per bulan yang dibayarkan akhir September," ujar ST, kepada wartawan di Kantor PWI Kobar, Kamis (5/10/2017).

Namun anehnya, menerima insentif tersebut, para GTT tersebut malah diminta menyerahkan Rp500 ribu dari uang insentif yang seharusnya diterima mereka tiap bulan. Tapi jumlah uang yang harus diserahkan oleh GTT turun menjadi Rp400 ribu. "Kami rasa ini tidak benar. Masa kami harus menyerahkan uang insentif yang menjadi hak kami. Sedangkan gaji kami merupakan tanggung jawab sekolah, bukan dibayarkan melalui insentif tersebut," ujar MD.

Karena tidak bersedia menyerahkan uang insentif tersebut, secara tidak langsung kepsek meminta mereka untuk mengundurkan diri. "Saat kami sampaikan keberatan kami, kepsek menyampaikan bahwa kami dianggap tidak bisa lagi diajak kerjasama. Tanggal 2 Oktober lalu kami berlima keluar dari sekolah itu," jelasnya.

Menurut para guru tersebut, alasan Kepsek meminta mereka menyerahkan sebagian uang insentif tersebut dianggap tidak masuk akal. "Alasannya uang tersebut akan dibayarkan sebagai dana Wali Kelas yang belum dibayar. Kemudian, honor kami Rp1 juta per bulan tersebut menurut kepsek harus diganti lantaran pembayarannya sekolah harus berutang dari pihak lain. Kan ini aneh. Karena dari awal kami dijanjikan akan diberi honor Rp1 juta. Masa uang insentif yang diberikan khusus dari pemerintah Kalteng pada seluruh guru honorer di Provinsi Kalteng mau diambil sebagian dengan alasan sebagian digunakan untuk membayar utang guna membayar gaji kami," ujar mereka.

Para guru tersebut mengatakan, persoalan ini sudah mereka sampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kobar. "Namun karena tidak berwenang terhadap SMK, maka kami hanya menyampaikan permasalahan yang kami alami. Harapannya hal ini bisa disampaikan ke provinsi," ujar mereka.

Saat wartawan mencoba mengonfirmasi hal ini pada Kepala SMK Negeri 2 Kumai Susiawantie melalui telepon, yang bersangkutan belum bisa memberikan jawaban lantaran sedang mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). "Saat ini saya belum bisa memberi jawaban, karena sedang mengikuti MGMP. Besok kalian datang saja langsung konfirmasi ke kantor saya," ujar Susiawantie. (WAHYU KRIDA/B-2)

Berita Terbaru