Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pesisir Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mangkir Dari Hukuman, 6 Murid MAN Tak Terima Ditampar Guru

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 07 Oktober 2017 - 12:16 WIB


BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Enam orang siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengaku tidak terima karena mendapatkan tamparan di pipi dari salah seorang guru di sekolah tersebut, Jumat (6/10/2017).

Namun, Sang Guru bukan tanpa alasan menampar mereka. Peristiwa itu bermula saat Abdul Kadir, guru mereka, memberikan tugas hafalan mata pelajaran (mapel) Alquran dan Hadits sejak seminggu lalu. Dari 39 murid, hanya tiga orang saja yang bisa menghafal. Sementara 36 sisanya mengaku tidak bisa menghafal salah satu surat Alquran yang menjadi tugas mereka.

Akibatnya, sebanyak 36 orang murid ini diberikan sanksi dijemur di lapangan sekolah sambil terus menghafal tugas yang diberikan. Sedangkan tiga orang siswa yang hafal, mempraktekkan hafalan di dalam kelas.

Semua berjalan baik, hingga saat Abdul Kadir keluar kelas, ia menjumpai ada enam orang murid yang tidak berada dalam barisan. Keenam murid ini dengan santai duduk sambil mengobrol di bawah pohon. Hal itu sontak membuat Abdul Kadir marah.

Ia menghampiri keenam muridnya tersebut dan menampar pipi keenam siswa itu.

Saat itu saya lihat mereka ngobrol sambil duduk sementara teman yang lain tetap berdiri saya langsung hampiri dan benar saya menampar pipi mereka tetapi tidak keras atau bahkan bisa dikatakan hanya sentuhan ke pipi, papar Guru Alquran dan Hadist, MAN Kobar, Abdul Kadir kepada Borneonews di ruang Kepala Sekolah, Sabtu (7/10/2017).

Peristiwa itu rupanya berbuntut panjang. Para siswa yang mengaku mendapat kekerasan dari gurunya itu mengadu ke orang tua mereka dan salah satu orangtua melaporkan ke Kemenag Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan ditindaklanjuti dengan menghubungi pihak sekolah dan memberikan teguran keras.

Melalui kepala sekolah, pihak MAN Kobar segera merespon dengan memanggil keenam orang tua siswa untuk bermusyawarah mencari jalan keluar terhadap persoalan tersebut pada Sabtu (7/10/2017) pagi tadi.

Kita sudah kumpulkan keenam orang tua siswa dan semua sudah selesai, pada prinsipnya ini merupakan pembelajaran bagi kami untuk lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan, kata Kepala Sekolah MAN Kobar, Riyanto.

Riyanto juga mengaku telah menegur keras kepada guru yang bersangkutan agar dalam melakukan pembinaan terhadap siswa tidak mengedepankan emosi sehingga berdampak tidak baik.

Teguran sudah kita berikan kepada guru yabg bersangkutan untuk tidak mengulang kembali hal itu dan hasil pertemuan tadi semua sudah selesai dan saling memaafkan, imbuhnya. (KOLO SULISTYO/B-8)
 

Berita Terbaru