BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Sarjono mendesak agar urusan pinjam pakai kawasan hutan khususnya di daerah utara Kotim bisa jadi prioritas.

Ini harus dilakukan menurut Sarjono guna menyelesaikan beberapa persoalan infrastruktur jalan di pedalaman. Karena akibat dari itu akses jalan tidak bisa dibangun selama ini.

Dari itu ia berharap agar pinjam pakai kawasan dipedalaman tahun ini mesti diusahakan tuntas. Karena beberapa program yang sudah dianggarkan terpaksa batal dilaksanakan. Ini akibat dari masalah status kawasan tersebut.

"Program pemerintah dan swasta jadi terhambat. Termasuk yang tidak kalah penting sejumlah ruas jalan yang direncanakan dibangun dari Desa Tumbang Kalang menuju Desa Tumbang Gagu. Disana perlu diprioritaskan," katanya, Minggu (8/10/2017).

Anggaran untuk jalan di sana menurutnya ada tapi tidak berani dilakukan lantaran ada ruas yang masuk kawasan hutan produksi. "Kami pernah minta bantu investor untuk membangun jalan lintas, karena ada kawasan APL sekitar 2.000 hektare tapi perusahaan tidak berani karena harus melewati kawasan hutan produksi," ucapnya.

Menurut Sarjono, dampak lain juga berpengaruh terhadap pengembangan pariwisata Kotim."Banyak wisatawan ingin melihat rumah asli suku Dayak dipedalaman seperti di Tumbang Gagu di Kecamatan Antang Kalang, namun akses jalanya jadi masalah. Saat ini andalan transportasi sungai. Akses itu bisa digunakan ketika musim hujan saja," tukas politisi partai Golkar itu.

Namun apabila memasuki musim kemarau maka tidak ada jalan lain. Karena sungai biasanya dangkal, hal semacam inilah yang mesti dipikirkan secepatnya. (NACO/B-5)