Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Maluku Barat Daya Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Trailer Bermuatan Peti Kemas Terjungkal di Jalan A. Yani

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 10 Oktober 2017 - 17:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Akibat as gandengan terputus, kendaraan berat kontainer, jenis trailer roda 18 bermuatan plat baja yang melintas di tanjakan jalan A. yani KM. 4, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, terjungkal, sekitat pukul 03.00 WIB, Selasa (10/10/2017).

Akibatnya, kendaraan berat dengan nomor kendaraan AA 1765 AP yang dikemudikan Nanang Juni Subagio terbalik dan melintang di tengah ruas jalan yang mengakibatkan terjadinya kemacetan karena ruas jalan tertutup seluruhnya oleh kendaraan berat itu.

Kendaraan trailer tersebut baru bisa dipinggirkan ketepi jalan dan dievakuasi menggunakan mobil derek pada pagi harinya sekitar pukul 07.30 WIB dan arus kendaraan dapat melintas dengan normal walau begitu kendaraan yang melintas nampak berhati-hati.

Menurut Kasat Lantas Polres Kobar, AKP Asdini Pratama Putra, peristiwa kecelakaan tunggal yang terjadi pada dinihari tadi bermula saat truk kontainer bermuatan plat baja yang berjalan dari arah Sampit menuju arah Pangkalan Bun saat sampai di Jalan A. Yani, KM 04, Kelurahan Baru, tepatnya pada jalan menanjak hilanf kendali.

Truk kontainer tersebut akhirnya berjalan mundur dan mengakibatkan truk terjungkal ke sebelah kanan kanan dan menutup ruas jalan. "Truk kehilangan kendali dan terjungkal ke sebelah kanan jalan," terang Asdini, Selasa (10/10/2017).

Dalam peristiwa laka tunggal yang terjadi pada dinihari tadi tidak ada korban jiwa ataupun luka, sementara itu truk trailer kontainer bermuatan baja diamankan oleh Satlantas Polres Kobar.

Ditemui di TKP, Ari salah seorang warga Kelurahan Baru mengatakan bahwa peristiwa laka yang terjadi merupakan warning untuk instansi terkait baik kepolisian maupun Dinas Perhubungan Kotawaringin Barat agar mulai memikirkan bagaimana agar kendaraan berat seperti kontainer tidak lagi melintas menuju perkotaan.

Ia menilai bahwa dengan kondisi perkembangan pembangunan dan semakin padatnya arus lalu libtas tidak relevan lagi kendaraan berat masuk ke kota karena sangat membahayakan pengguna jalan lain.

"Untung terjadinya dinihari saat kendaraan sepi, kalau peristiwa ini terjadi di saat arus kendaraan ramai akibatnya akan fatal, pemerintah sudqh harus mencari alternatif jalan lain untuk jalur kendaraan dengan muatan berat, " saran Ari. (KOKO SULISTYO/B-8)

Berita Terbaru