BORNEONEWS, Palangka Raya ' Generasi muda harus tumbuh rasa cinta terhadap lingkungan. Untuk menumbuhkan rasa cinta, dimulai dari semangat peduli  dan rasa peka terhadap perubahan sekitarnya.

Hal ini menjadi misi dalam penyelenggaraan lomba susur sungai yang dihelat di Sungai Kahayan, tepat di bawah jembatan Kahayan jalan S Parman Palangka Raya, Selasa (10/10/2017).

Kegiatan susur sungai dilaksanakan dua hari, dibuka hari ini dan berakhir besok (11/10/2017). Sasarannya memang generasi muda, mulai dari mahasiswa hingga pemuda dari sejumlah komunitas termasuk Tagana.

'Diharapkan dengan kegiatan ini, akan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan di kalangan generasi muda khususnya, demi penyelamatan kelangsungan hidup manusia,' kata Aldi Beno, mewakili ketua panitia.

Untuk lebih mengenalkan pentingnya air dan sungai, panitia pun membuat taktik supaya perserta benar-benar menjiwai.

Teknisnya, setiap menempuh 1 Km perjalanan susur sungai, tim harus mencatat atau mendata semua kondisi Sungai Kahayan yang ditemui.

Aturannya, semua peserta harus menyusuri sungai sejauh 15 Km. 'Hari kedua atau besok, mereka harus memaparkan di hadapan tim juri,' tandasnya.

Sementara itu, pewakilan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II, Ferry Mount Hepi tidak membantah kualitas air sungai sudah menurun. Tak hanya Sungai Kahayan, tapi 11 sungai besar di provinsi ini rata-rata mengalami penurunan kualitas.

'Kalau dilihat, air di Sungai Kahayan berwarna kecokelatan. Ini menandakan tingkat kekeruhan yang tinggi. Artinya kualitas relativ menurun, dan ini yang wajib kita perbaiki,' ucapnya. (ROZIQIN/B-6)