Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Agam Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kualitas Air Sungai Kahayan Menurun Sangat Disayangkan

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 10 Oktober 2017 - 20:24 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Kualitas air Sungai Kahayan menurun. Ini dibuktikan dengan tingkat kekeruhan yang cukup tinggi.

Pelaksana tugas (Plt) Sekda Kalteng,Mugeni turut menyayangkan penurunan kualitas air Sungai Kahayan dan sungai-sungai lain  yang mengalami penurunan kualitas.

Menurut Mugeni, penurunan kualitas air ini tentu cukup berdampak. Tidak hanya bagi masyarakat yang bermukim di bantaran sungai, namun sektor lain seperti pariwisata susur sungai juga terdampak.

'Penurunan kualitas air sungai membuat nilai wisata susur sungai menjadi berkurang. Kita sayangkan. Maka dari itu mari kita pelihara bersama, cintai sungai kita,' seru Mugeni seusai membuka Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) di bawah Jembatan Kahayan, Selasa (10/10/2017).

"Itu kalau dilihat dampak untuk sektor pariwisata, belum lagi bicara dampaknya terhadap sektor lain. pastinya akan memengaruhi nilai pariwisata itu. Jadi sangat disayangkan penurunan kualitas air sungai ini,' lanjutnya.

Karena itulah dia menyerukan agar terus digalakkan  gerakan penyelamatan baik dari pemerintah maupun kelompok masyarakat. Langkah ini dilakukan guna menghindari penurunan kualitas air lebih buruk lagi menimpa daerah aliran sungai (DAS).

'Masyarakat harus memahami sumber daya air yang ada sekarang tidak hanya digunakan untuk kepentingan sekarang, namun untuk kepentingan jangka panjang.  DAS di Kalteng ini kan banyak, sayang kalau sampai semua kualitas airnya menurun. Untuk itu, sumber daya air perlu dikelola dengan baik dan seimbang agar tetap terpelihara,' tandasnya.

Pewakilan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II, Ferry Mount Hepi tidak membantah kualitas air sungai sudah menurun.

Tidak hanya Sungai Kahayan, tapi 11 sungai besar di provinsi ini rata-rata mengalami penurunan kualitas. Karena itu ia menargetkan program GN-KPA tidak hanya di Sungai Kahayan. Tapi diupayakan di 11 sungai besar di Kalteng lainnya.

'Dilihat secara fisik saja, di Sungai Kahayan berwarna kecokelatan. Ini menandakan tingkat kekeruhan yang tinggi. Artinya kualitas relatif menurun. Melalui GN-KPA ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli di kalangan generasi muda. Dan bagi kami, akan mendapat data rinci terkait kualitas air sungai. Data inilah yang nantinya digunakan sebagai sarana mengambil kebijakan terkait upaya mengatasi penurunan kualitas air sungai,' beber dia. (ROZIQIN/B-6)


TAGS:

Berita Terbaru