Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lampung Tengah Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pengusaha di Kotim Diimbau Serap Beras Lokal

  • Oleh Noor Annisa
  • 12 Oktober 2017 - 15:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Kotawaringin Timur mengimbau pengusaha ikut menyerap beras lokal guna membantu peningkatan kesejahteraan petani. "Ini sesuai arahan pak Presiden. Kadin wajib mengarahkan dan meminta pengusaha atau perusahaan yang tergabung di Kadin untuk membeli beras lokal," kata Ketua Kadin Kotim Susilo, Kamis (12/10/2017).

Ia mengatakan, Kadin mendukung kebijakan Bupati Kotim Supian Hadi yang mengimbau seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk membantu membeli beras lokal yang dinilai merupakan cara tepat untuk membantu petani.

"Sektor pertanian merupakan salah satu prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo, khususnya terkait ketahanan pangan. Bidang ini tentu sangat erat kaitannya pada upaya mendorong peningkatan kesejahteraan petani dengan cara membeli dan mengonsumsi hasil pertanian lokal," ungkapnya.

Kadin Kotawaringin Timur mengimbau dan mengajak pengusaha dan perusahaan besar untuk membantu menyerap beras lokal. Perusahaan bisa membeli beras lokal untuk memenuhi kebutuhan beras karyawan di perusahaan masing-masing.

"Misalnya jika setiap perusahaan perkebunan kelapa sawit bersedia membeli beras dari petani lokal, pasti akan berdampak besar terhadap penyerapan beras lokal. Perusahaan juga tidak dirugikan karena beras merupakan kebutuhan pokok setiap orang yang pasti selalu dibeli untuk dikonsumsi," imbuhnya.

Menurutnya, butuh kepedulian pengusaha dan perusahaan mengalihkan pembelian ke beras lokal, tapi dampaknya sangat luar biasa membantu petani lokal. Kadin mendukung pemerintah daerah membuat regulasi, kalau perlu dalam bentuk peraturan daerah atau peraturan bupati, terkait upaya bersama membantu petani.

"Petani lokal berupaya menambah nilai jual beras dengan cara menjual beras dalam bentuk kemasan. Jika terus menjual dalam bentuk gabah kepada tengkulak seperti yang selama ini terjadi, hasil yang didapat belum begitu menguntungkan," tutupnya. (NOOR ANNISA/B-2)


TAGS:

Berita Terbaru