Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Madurejo Keluhkan Kualitas Jatah Rastra

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 12 Oktober 2017 - 17:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Warga Jalan Maid Badir RT 10, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat mengeluhkan buruknya kualitas beras Rastra yang mereka terima.

Salah satu warganya, mendatangi kantor PWI Kabupaten Kotawaringin Barat untuk mengadukan jatah beras rastra yang diterima warganya berkualitas buruk, penuh debu dan berwarna kuning kecoklatan serta berbentuk menir menir kecil (hancur) Beras tersebut merupakan beras jatah warga miskin yang disalurkan Bulog Subdivre Pangkalan Bun.

"Saya minta tolong agar Bulog Subdivre Pangkalan Bun memperhatikan hal ini, tetangga saya sampai menangis menerima beras dengan kualitas yang sangat tidak layak dikonsumsi," kata Mukri kepada awak media, di kantor PWI Kobar, Kamis (12/10/2017).

Mukri mengungkapkan bahwa beras tersebut ditebus warganya seharga Rp30 ribu per 15 kilogram. Menurutnya ada dua orang warga yang menerima beras rastra dengan kualitas buruk dan salah satunya adalah Sa,udah warga Maid Badir RT 10.

Menurut Mukri kedatangannya adalah untuk mewakili warga dan ia meminta agar Bulog bertanggung jawab dan segera menarik serta mengganti beras rastra yang berkualitas tidak bagus.

Sementara itu, Kasi Harga Pasar, Pengadaan dan Pelayanan Publik, Bulog Sub Divre Pangkalan Bun, Habib mengatakan jatah beras rastra yang didistribusikan ke Kelurahan Madurejo sebanyak 3.345 ton dan akibat penyaluran terlambat maka dirapel selama enam bulan.

Habib menduga beras yang diterima oleh warga Madurejo diakibatkan oleh lamanya beras tersebut berafa di dalam gudang serta berada ditumpukkan paling bawah sehingga beras yang semula berkualitas bagus menjadi menurun kualitasnya.

Habib mengaku bahwa selama ini Bulog secara rutin melakukan pengecekan terhadap beras rastra sebelum disalurkan ke masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa bagi masyarakat yang merasa tidak perlu merasa kecewa karena pihaknya akan bertanggung jawab dan segera mengganti beras yang berkualitas buruk tersebut.

"Silahkan lapor kepada kelurahan dan nantinya pihak kelurahan akan melapor kepada kami dan akan segera kami ganti dan ini baru pertama kali kita alami dan untuk diketahui bahwa beras di gudang jumlahnya ada sekitar 200 hingga 300 ton, jadi harap maklum kalau sampai lolos ke masyarakat," tegasnya.

Untuk diketahui bahwa tidak semua jatah beras rastra di Kabupaten Kobar berkualitas buruk, saat Borneonews mencoba melakukan pengecekan ke wilayah lain terutama di Raja Seberang, beras jatah warga kualitasnya sangat bagus. (KOKO SULISTYO/B-8)

Berita Terbaru