Software Monitoring dan Evaluasi Pemenangan Pilkada 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Harga CPO 2018 Bakal Lebih Rendah dari 2017

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 13 Oktober 2017 - 15:56 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit mentah CPO pada 2018 diperkirakan melemah dibandingkan 2017 seiring dengan pertumbuhan produksi pasca El Nino yang diestimasi akan berlanjut hingga tahun depan.

"Kami memperkirakan harga jual rata-rata CPO 2018 di kisaran RM2.600 per ton (+4%), yang masih lebih rendah dari revisi perkiraan harga jual rata-rata CPO 2017 yang sebesar RM2.700 per ton (+12,5%). Dengan kurangnya katalis, kami mempertahankan proyeksi netral untuk sektor perkebunan," menurut riset Maybank Investment Bank Research yang dilansir The Star.

Perusahaan riset tersebut juga memberikan rekomendasi beli untuk saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dan rekomendasi jual untuk saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). Sementara rekomendasi beli diberikan untuk saham IOI Corp. Bhd, Sarawak Oil Palms Bhd, PT Bumitama Agri Tbk dan PT Tunas Baru Lampung Tbk, kemudian rekomendasi jual untuk saham PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT London Sumatra Indonesia Tbk.

Selain itu, Maybank juga mengestimasi akan adanya peningkatan kecil untuk cadangan minyak nabati dalam dua tahun berturut-turut.

"Menurut laporan Oil World, rasio pemakaian terhadap cadangan (SUR) diperkirakan naik 0,6 poin menjadi 12,9% pada tahun fiskal 2017/2018, yang masih lebih rendah dari puncaknya sebesar 15,7% pada periode 2014/2015," tulis Maybank.

Untuk pertumbuhan pasokan minyak sawit diperkirakan naik 3,2 juta metrik ton, sebagian berkat pemulihan produksi pasca El Nino. Dengan demikian, harga jual rata-rata CPO pada 2018 kemungkinan di bawah pencapaian 2017, tapi terkompensasi dengan lebih tingginya output. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru