Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Keerom Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perusahaan Sawit Malaysia Butuh Banyak Tenaga Kerja

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 13 Oktober 2017 - 16:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sarawak Oil Palm Plantation Owners Association (Soppoa) mengungkapkan keprihatiannya atas kurangnya tenaga kerja asing yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Sarawak, Malaysia.

'Kami mendesak pemerintah (Malaysia) untuk menerapkan kebijakan yang memberikan kesempatan bagi industri sawit untuk terus bertumbuh dan berkontribusi terhadap perekonomian,' kata asosiasi pemilik perekbunan sawit Sarawak tersebut dalam keterangan tertulis yang dikutip The Borneo Post, Kamis (12/10/2017).

Soppoa mengatakan saat ini hanya para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diizinkan bekerja di industri sawit di wilayah Sarawak, sehingga membatasi pilihan untuk merekrut tenaga kerja asing selain TKI.

Berdasarkan estimasi, industri kelapa sawit di Sarawak kekurangan tenaga kerja sekitar 70.000 orang, dan kondisi ini semakin parah seiring dengan makin matangnya pohon sawit dan rencana penanaman pohon baru dalam beberapa tahun ke depan.

Soppoa menyebutkan proses rekrutmen TKI saat ini lamban, berbiaya tinggi dan tak bisa memenuhi ekspektasi, sehingga melemahkan daya saing.

Selain itu, pembatasan dan ketatnya prosedur yang diterapkan Pemerintah Indonesia untuk mengizinkan TKI bekerja di Malaysia telah ikut menyulitkan proses rekrutmen tenaga kerja asing di industri sawit negeri jiran.

Untuk itu, Soppoa berharap adanya perjanjian antar pemerintah untuk memuluskan proses rekrutmen tenaga kerja asing di Sarawak, khususnya di industri sawit. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru