BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Indonesia perlu memperkuat diplomasi dan komunikasi sektor kelapa sawit di tingkat global.

"Meskipun berbagai riset ilmiah dan data sudah banyak menepis kampanye negatif tentang sawit, upaya yang terstruktur, sistematis, dan masif yang menghambat komoditas strategis Indonesia ini masih terus berlangsung," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, di Jakarta.

Menurut Joko, Indonesia perlu memperkuat diplomasi dan komunikasi di level global agar dunia internasional lebih adil dalam menilai kelapa sawit.

Salah satu kampanye negatif adalah terkait isu kehutanan seperti deforestasi, keanekaragaman hayati, serta tudingan industri sawit yang merambah lahan gambut hingga menyebabkan kebakaran hutan.

"Tudingan bahwa industri sawit penyebab kebakaran hutan tidak benar sama sekali," papar Joko.

Joko menambahkan, sejak 2014 pemerintah mewajibkan seluruh perkebunan kelapa sawit di Indonesia bersertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

"Pemerintah saat ini sedang memperkuat ISPO agar semakin diterima di dunia internasional," pungkasnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)