Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Tangerang Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pembentukan Karakter Lewat Full Day School

  • Oleh Penulis Opini
  • 17 Oktober 2017 - 22:20 WIB

BORNEONEWS - Akhir-akhir ini, masyarakat diresahkan oleh banyaknya kasus tawuran yang dilakukan para pelajar. Tidak jarang tawuran tersebut terjadi pada jam sekolah dan disebabkan oleh hal-hal yang sepele hingga menyebabkan korban jiwa. Hal ini harus segera diatasi dengan membentuk dan memperbaiki karakter generasi muda sejak dini.

Memperbaiki dan membentuk karakter seseorang bukanlah hal yang mudah. perlu peran penting dari berbagai pihak untuk mewujudkannya. Pembentukan karakter tidak lepas dari yang namanya pendidikan.

Pembentukan karakter generasi muda dapat dimulai dari lingkungan keluarganya sebagai pendidikan informal dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, lingkungan sekolah sebagai pendidikan formal juga berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda sejak dini.

Perlu kita sadari bahwa kualitas pendidikan anak bangsa hingga saat ini masih belum memuaskan bila dibandingkan dengan kualitas pendidikan para pelajar di negara-negara maju. Itulah yang menyebabkan Mendikbud berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan cara membentuk karakter para pelajar melalui pemberlakuan belajar selama 40 jam dalam 5 hari di sekolah (dull fay school).

Pemberlakuan full day school tersebut diyakini akan meminimalisasi krisis moral atau akhlak dari anak bangsa. Full day school bukan berarti para siswa harus belajar selama sehari penuh di sekolah. Kebijakan ini adalah untuk memastikan agar setelah belajar setengah hari, peserta didik tidak langsung pulang ke rumah, tetapi dapat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang menyenangkan dan membentuk karakter, kepribadian, serta mengembangkan potensi mereka.

Dengan demikian, para pelajar tidak memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang negatif, seperti tawuran. Untuk itu, mari bekerjasama menyukseskan program full day school agar memberikan dampak yang signifikan bagi karakter anak bangsa dan kemajuan kualitas pendidikan di Indonesia. Tanpa adanya kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, akan sulit untuk mencapai kesuksesan. (RO/B-3)

Penulis: Hasan Budi, mahasiswa Pascasarjana FISIP Universitas Gadjah Mada

Berita Terbaru