Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Faktor Pemicu Terjadinya Stunting

  • 18 Oktober 2017 - 08:30 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kurun - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Maria Efianti menyampaikan, banyak hal yang menjadi faktor pemicu stunting (tubuh pendek dan sangat pendek akibat kurang gizi). Itu harus menjadi perhatian serius dalam upaya mencegah stunting.

Maria menyampaikan, beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting antara lain kurang gizi dalam waktu lama (kurang gizi kronis), kurang higienis, pola rawat anak kurang tepat (misalnya kurang beragamnya asupan makanan, kurangnya pemberian makanan, kurang gizi ibu), dekatnya jarak kelahiran, kurangnya pemberian ASI eklusif, perilaku BAB di ruang terbuka serta kurangnya ketersediaan pangan rumah tangga.

"Dampak stunting bagi anak-anak yakni resiko kesakitan dan infeksi, terhambatnya pertumbuhan fisik, terhambatnya perkembangan pengetahuan dan intelegensi, minimnya prestasi belajar dan pendeknya periode bersekolah usia produktif dan dampak negatif lainnya," kata Maria saat diskusi publik tingkat Kabupaten Gumas mengenai dampak stunting terhadap kualitas SDM dan upaya pencegahan melalui pelibatan multisektor dan multistakeholder di aula kantor BP3D Kabupaten Gumas, Selasa (17/10/2017).

Menurutnya, pemerintah memiliki program-program untuk mengatasi masalah stunting. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dengan program kecukupan pangan dan gizi, Dinas Pekerjaan Umum dengan program air bersih, sanitasi dan rumah sehat, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan program fokus perempuan, anak dan remaja.

Kemudian, Dinas Sosial dan DPMD dengan program penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan program keluarga berencana. Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM melalui program membuka potensi membuka lapangan pelerjaan dan potensi UMKM. Pelibatan tokoh agama, tokoh masyarakat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, DPMD melalui program pendidikan gizi masyarakat. (EPRA SENTOSA/B-2)

Berita Terbaru