Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

SKL Bantah Pekerja China Dominasi Proyek PLTU Kalteng-1 di Gunung Mas

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 18 Oktober 2017 - 10:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Pihak perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalteng-1 di wilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng) membantah pekerja didominasi tenaga kerja asing (TKA) dari China. Mereka menggunakan TKA China hanya untuk pekerjaan konstruksi pembangkit saja khususnya boiler.

PT Surya Kalimantan Sejati (SKS) Listrik Kalimantan (SLK), perusahaan pembangun PLTU tersebut, menggunakan kontraktor asal Negeri Tirai Bambu itu, karena mesin berasal dari sana, juga ada kaitannya dengan garansi mesin.

"Ini kaitannya dengan akurasi pemasangan boiler dan ini perlu presisi, meleset sedikit bisa fatal. Jadi ini murni karena soal teknis, dan kontraktor sini belum ada yang menjamin seperti itu," sebut Presiden Direktur SLK Lokita Prasetya, Selasa (17/10/2017) di Palangka Raya.

Itupun, lanjut Lokita, TKA hanya berkisar 100 orang lebih dan khusus tenaga ahli di bidangnya. Sedangkan tenaga kerja lokal atau pekerja dalam negeri, berkisar 400 orang lebih. Sehingga pekerja lokal pada saatnya nanti masih mendominasi.

PLTU berkapasitas 2x100 Megawatt (MW) itu diperkirakan rampung pada 2019 mendatang, Namun Lokita menjamin keberadaan tenaga asing itu hanya sementara, tidak sampai 2019 sudah dipulangkan karena tugas spesifiknya sudah selesai.

"Ada 10 ribuan alat yang harus dirakit. Nah ini perlu keahlian khusus masing-masing. Mereka akan supervisi, pengecekan serta kontrol hasil pekerjaan teknis.Namun ketika mereka sudah ada yang selesai ya berangsur kita pulangkan karena tugasnya selesai," tandasnya.

Pekerjaan proyek PLTU berlangsung di Desa Tumbang Kajuei Kecamatan Ringan, Kabupaten Gumas. Dalam proyek tersebut, PT SLK menggandeng Dongfang Electrik Corporation Ltd dan Hubei Second electric Power Contruction Engineering Company yang berbasis di China untuk pekerjaan konstruksi mesin dan teknis lainnya.

Nanti setelah pekerjaan akan selesai, secara bertahap dilakukan pelatihan bagi tenaga kerja lokal sehingga berlangsung alihteknologi, yakni teknisi lokal memiliki keahlian sendiri dalam mengoperasikannya.

Pantauan di lapangan, ratusan pekerja asal Tiongkok membanjiri lokasi proyek pemasangan Boiler. Bendera berbahasa Mandarin dipasang mulai dari pintu masuk lokasi proyek hingga perkantoran direksi keet. Penampakan itu menarik perhatian Bupati Gunung Mas Arton S Dohong yang menghadiri groundbreaking Senin siang. Ia pun meminta Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Kantor Imigrasi untuk mengawasi prosedur tenaga kerja di proyek PLTU Kalteng-1 tersebut. (ROZIQIN/B-5)

Berita Terbaru