BORNEONEWS, Sampit - Aprianus Jupiter PNS di Dinas Perhubungan Kabupaten Seruyan sempat berapa kali diminta penegasannya ketika ditanya hakim terutama saat dia mengaku baru pertama kali mengedarkan zenith.

Karena jika dihubungkan dengan alat bukti, zenith dari tangan Jupiter cukup banyak. Bahkan di muka persidangan Rabu (18/10/2017) di hadapan hakim Ade Satriawan dan JPU Kejari Seruyan, dia mengaku zenith darinya itu sebanyak 22 boks.

"Saya baru kali pertama ini yang mulia jual zenith ini, sebelumnya tidak pernah sama sekali," tegasnya kepada hakim. Meski hakim maupun jaksa sempat ragu dengan pengakuannya itu.

Pengakuan Jupiter zenith ini dia dapatkan dari Rantau. Satu boks dia beli dengan harga Rp400 ribu. "Tapi setelah saya diamankan Rantau kabur," katanya.

Jupiter berurusan dengan hukum setelah diamankan saksi polisi Aziz Dwi Wibowo, dan Andreas Mayrestu serta, Jupiter merupakan pemasok zenith untu rekannya Bia Aditama honorer di Dishub Seruyan.

Warga Jalan Ahmad Yani Seruyan ini diamankan pada 15 Mei 2017, tidak ingin sendiri Jupiter berkicau hingga rekannya, dia turut terseret dalam kasus peredaran zenith ini.

Dalam kasus ini dia didakwa dengan Pasal 197 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.(NACO/B-6)